FUDNews - Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta menggelar Sidang Senat Terbuka untuk mengukuhkan Guru Besar UIN Raden Mas Said Surakarta, pada Sabtu (27/07/2024) bertempat di Gedung Graha UIN Raden Mas Said Surakarta.
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUD) menambah 2 guru besar; Prof. Moh. Abdul Kholiq Hasan, dalam Bidang Tafsir Al-Qur’an, dan Prof. Imam Mujahid, dalam Bidang Bimbingan dan Konseling Islam.
“Ide ini berawal dari khotbah di Bulan Ramadan, kemudian ide itu berkembang menjadi sebuah riset penelitian yang saya ajukan ke Kementerian Agama, lalu disetujui,” ujar Prof. Moh. Abdul Kholiq Hasan pada saat orasi ilmiah.
Prof. Hasan merasa bahwa pemahaman umat Islam masih kurang terkait makna dan kandungan yang terdapat pada ayat-ayat Al-Qur’an. Hal ini juga membuat keinginan beliau untuk membuat karya tentang makna dan kandungan Al-Qur’an. Karya beliau berjudul “Tafsir Rabbana Min Kalami Rabbina, Tafsir Tematik Ayat-Ayat Doa: Pelaku, Makna, dan Refleksi Kehidupan”.
“Penggunaan teknologi yang berlebihan berdampak pada kesehatan mental mahasiswa. Dan menurut penelitian yang dilakukan oleh National Collage Health Assessment (NCHA) menemukan bahwa 60% mahasiswa merasa tertekan dengan akademik, sementara 40% lainnya merasa kesepian dan terisolasi,” ujar Prof. Imam Mujahid pada saat orasi ilmiah.
Berangkat dari ketertarikannya terhadap kesehatan mental mahasiswa di era distrupsi teknologi, maka beliau membuat karya yang berjudul “Navigasi Tantangan Kesehatan Mental Mahasiswa di Era Disrupsi Teknologi”.
Pengukuhan Guru Besar UIN Raden Mas Said Surakarta ditandai dengan pemasangan kalung kehormatan oleh Ketua Senat; Prof. Erwati Aziz, Rektor UIN Raden Mas Said Surakarta; Prof. Toto Suharto, beserta jajarannya.
“Menjadi guru besar adalah puncak jabatan seorang dosen. Oleh karena itu, perkataan dan perilakunya harus santun agar bisa dijadikan contoh atau rujukan oleh yang lainnya,” ujar Prof. Toto Suharto pada sambutannya.
Reporter: Nilna Perwira