Detail Cantuman
Advanced Search
Psikologi Revolusi
Hal itu dikarenakan bahwa Le Bon sangat berkonsentrasi dalam ranah tersebut lantaran ia jumpai dari peristiwa demonstrasi pada revolusi Perancis.
Teori-teori Le Bon menjadi menarik jika digunakan untuk mengkaji realitas yang terjadi di Indonesia saat ini. Pemikiran dan teori-teori Le Bon tertuang dalam buku berjudul “The Crowd” kemudian disempurnakan dalam bentuk buku lain bertajuk “Psychology of Revolution” yang kini terbit dalam edisi bahasa Indonesia berjudul “Psikologi Revolusi”.
Demonstrasi yang mengatasnamakan “Bela Islam” (mulai dari 411 hingga 313) sebenarnya menarik untuk dikaji dan diteliti dari sisi psikologi. Dalam aksi demonstrasi tersebut, terlihat jelas betapa massa yang besar mampu digerakkan oleh doktrin atau pemahaman tertentu. Psikologi individual berubah menjadi psikologi massa.
Hal itu sebagaimana yang pernah dianalisis oleh Gustave Le Bon ketika menjumpai revolusi Perancis. Teori-teori yang dikemukakan oleh Le Bon tentu bisa juga dijadikan sebagai pisau analisis untuk mengurai demonstrasi yang mengatasnamakan “Bela Islam” tersebut. Tentu saja, antara revolusi Perancis dan aksi “Bela Islam” tersebut tidak bisa disamakan. Meski demikian, keduanya sama-sama gerakan yang melibatkan banyak orang alias massa.
Revolusi Perancis menyisakan banyak cerita; tentang tumbangnya sebuah otoritas, tentang kekuatan rakyat yang terpadu dalam gerakan, tentang gambaran psikologi massa, dan lain sebagainya. Revolusi tersebut merupakan peristiwa penting dalam rangkaian besar sejarah dunia. Ia membawa banyak perubahan dalam kondisi sebuah negara menuju modernitas. Sejarah mencatatnya sebagai sebuah peristiwa yang tidak seharusnya terlupakan.
Gustave Le Bon memotret peristiwa tersebut bukan dalam rangka kesejarahan. Namun demikian, dalam buku ini Le Bon juga menyoroti kesejarahan. Dalam hal ini, sejarah sebagai bingkai yang memuat realitas revolusi yang membawa perubahan dalam wajah Perancis.
Memang benar bahwa revolusi Perancis merupakan satu titik sejarah yang menegaskan dimulainya perubahan yang teramat signifikan bagi Perancis. Dalam peristiwa tersebut, kekuatan massa yang berasal dari masyarakat proletar yang tertindas dan lemah bergerak melupakan ketakutan sehingga mereka bersatu padu untuk meruntuhkan kekuasaan monarki dalam skala besar.
Demonstrasi yang terdiri atas sekumpulan orang yang menjadi massa itu bisa saja bertindak di luar kehendak pribadi masing-masing. Psikologi pribadi melebur ke dalam psikologi massa. Oleh karenanya, massa demonstrasi tidak jarang melakukan hal-hal di luar kemauan mereka.
Yang luar biasa lagi adalah bahwa mereka yang pada awalnya takut dan lemah justru menjelma jadi kekuatan yang sangat mencengangkan. Itulah perubahan dari psikologi individu (lemah dan takut) menjadi psikologi massa (berkekuatan besar dan berani). Kondisi tersebut dipotret oleh Gustave Le Bon dalam penelitiannya yang melibatkan sejarah Perancis.
Revolusi Perancis yang berhasil menumbangkan jajaran elite penguasa itu tidak lepas dari massa yang terdiri atas para petani, buruh, dan rakyat kelas menengah ke bawah. Massa menjadi kata kunci dalam aksi tersebut.
Sekerumunan orang yang membentuk massa tersebut merupakan hal yang sangat ditakuti. Itu dikarenakan para anggota massa—seolah—telah kehilangan identitas diri masing-masing sehingga mereka secara individual juga kehilangan tanggung jawab dan pemikiran-pemikiran jernihnya. Dengan demikian, pemimpin massa (dalam bahasa sekarang populer dengan istilah korlap—koordinator lapangan) tersebut dengan mudah “memerintahkan” mereka untuk berbuat kebrutalan (biasanya terjadi dalam aksi demonstrasi).
Menurut Le Bon yang mengamati gerakan massa pada revolusi Perancis, massa merupakan proses transisi dari psikologi individu kepada psikologi massa yang di dalamnya terjadi perubahan pada situasi massa, seseorang kehilangan jati dirinya dan melebur menjadi jati diri kelompok yang olehnya disebut subjek dari penularan. Penularan itu sendiri merupakan efek dari anjuran (biasanya dari pemimpin massa).
Dalam semua revolusi, terutama revolusi Perancis, bisa diamati bahwa sebagian kecil (dari) minoritas yang terdiri atas orang-orang dengan pikiran sempit namun penuh keyakinan yang secara semena-mena mampu mendominasi mayoritas orang yang sering kali lebih pandai namun kurang memiliki karakter. (hlm. 215)
Itulah sebabnya pemimpin revolusi bisa dianut dan diiyakan apa yang diperintahkannya. Ia menjadi kunci dari gerakan massa tersebut; hendak dibawa pada kebrutalan gerakan atau tidak.
Di masa kini, aksi demonstrasi yang terdekat adalah aksi “Bela Islam” yang di sana ada orang-orang yang dalam jumlah itu minoritas namun mampu mendominasi mayoritas. Minoritas tersebut menjadi penggerak dalam gerakan massa. Sementara itu, massa dengan mudah menuruti apa yang diperintahkannya.
Kondisi itulah titik perubahan psikologi seseorang. Jika seseorang itu berjiwa penakut, pendiam, dan tidak progres dalam gerakan, maka ia akan berubah ketika ia bersama banyak orang. Perubahan dari psikologi individu ke psikologi massa ini merupakan perubahan sikap yang muncul dari perubahan tersebut. Oleh karenanya, seseorang bisa menjadi sangat berubah ketika bersama banyak orang dalam suatu gerakan.
Akhirnya, dengan membaca buku berjudul “Psikologi Revolusi” ini, para pembaca diajak untuk menyelami perubahan psikologi seseorang yang secara serta-merta bisa berubah sebegitu signifikan jika ia tergabung dalam massa yang dipimpin oleh seorang yang berkarakter. Buku ini layak menjadi referensi dalam kajian psikologi sebagai sumbangsih intelektualitas di era kini
Ketersediaan
B002379.1 | 150 BON p | PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH | Tersedia |
B002379.2 | 150 BON p | PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
150 BON p
|
Penerbit | FORUM : Yogyakarta., 2017 |
Deskripsi Fisik |
2017
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
150
|
Tipe Isi |
Text
|
Tipe Media |
Text
|
---|---|
Tipe Pembawa |
Visual
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain