No image available for this title

CENTHINI JILID VIII



Seh Amongraga pergi meninggalkan isterinya diiringi oleh dua pengikutnya. Mereka sampai di Hutan Kabarehan. Seh Amongraga masuk ke Hutan Kabarehan diiringi oleh Ki Arisbaya. Di dalam hutan, ia menyaksikan berbagai macam makhluk halus.
Seh Amongraga terus berjalan hingga sampai ke berbagai gunung dan masuk ke banyak gua. Kemudian, Seh Amongraga sampai di lereng Gunung Lawu dan bertemu dengan Wasi Wregasana. Wasi Wregasana memberikan uraian Pakuwon dan pengetahuan tentang hari naas. Wasi Wregasana kagum dengan ilmu yang dimiliki oleh Seh Amongraga. Wasi Wregasana kemudian masuk Islam dan berganti nama menjadi Wregajati serta mengikut perjalanan religius Seh Amongraga.
Sepeninggalan Seh Amongraga, mertua serta istrinya sangat sedih. Niken Tambangraras lupa makan dan tidur, hanya shalat, mengaji Al-Quran, dan bersedekah kenduri selamatan.
Jayengresmi, Jayengraga, Kulawirya, dan Nuripin pergi mencari Seh Amongraga. Dalam perjalanan itu, Jayengraga dan Kulawirya tergoda berbuat tidak senonoh karena nafsu berahinya.


Ketersediaan

B002613.1181.16 PAK c Jil.8-c.1PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
181.16 PAK c Jil.8-
Penerbit UGM Press : Yogyakarta.,
Deskripsi Fisik
21 cm; 290 hal.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-420-603-4
Klasifikasi
181.16
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this