ABSTRAK


HILMY ZULFIKAR ZAKI. 121211014. Analisis Framing Pemberitaan Hak Angket KPK di Tempo.Co. Skripsi, Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. IAIN Surakarta 2018.

Topik penelitian ini perihal polemik pembentukan Hak Angket yang dilakukan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Isu ini bergulir sejak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menolak memberikan rekaman penyidikan Miryam S. Haryani, selaku saksi kasus korupsi e-ktp. DPR bersikukuh dengan menggulirkan Hak Angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tujuan panitia khusus hak angket ini adalah untuk memaksa KPK agar mau memberikan rekaman. Disinyalir ternyata keputusan tersebut hanya dalih untuk melemahkan lembaga anti korupsi dan melakukan evaluasi dengan mencari kesalahan KPK. Sedangkan Hak Angket secara konstitusi adalah untuk mengawasi kinerja pemerintah yang dinilai menyimpang dari undang-undang.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bingkai Tempo.Co terhadap polemik pembentukan Hak Angket. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan paradigma konstruksionisme Peter L. Berger. Dengan menggunakan analisis teori framing Robert N. Entman. Obyek penelitian ini adalah berita Tempo.Co periode tanggal 1 sampai 30 bulan Juni tahun 2017. Ada 7 obyek berita, 4 diantaranya membahas polemik tentang hak angket. Teori framing model Robert N. Entman ini selanjutnya dianalisis menggunakan empat perangkat unit analisis, yaitu : Define Problems, Diagnose Causes, Make Moral Judgement, Treatment Recommendation. Pendekatan framing mencoba melihat bagaimana realitas itu dikonstruk oleh media melalui seleksi isu dan penekanan.

Temuan hasil analisis peneliti menyimpulkan, (1). Ada beberapa berita yang dianggap penting oleh Tempo.Co, karena menilai hak angket ini tidak tepat, sehingga kebijakan redaksi menilai berita Hak Angket layak disampaikan kepada khalayak. (2) Tempo.Co mendukung pemberantasan korupsi, melalui pemberitaan ini Redaktur Pelaksana menilai layak melakukan penekanan berita terkait isu adanya pelemahan KPK dalam pemberantas korupsi. (3) Tempo.Co secara tidak langsung menghimbau berdasarkan pendapat ahli hukum, bahwa keputusan Hak Angket terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi ini tidak tepat dan telah melanggar konstitusi. (4) Konstruksi yang ditemukan peneliti adalah narasumber yang menilai hak angket ini cenderung kritis dan tajam. (5) Framing yang terbentuk adalah kesan berseteru antara DPR dengan KPK yang ditemukan pada setiap judul berita.


Kata Kunci : Framing, Pemberitaan, Hak Angket KPK, Tempo.Co