ABSTRAK
KH. Bisri Musthafa dilahirkan di desa Pesawahan, Rembang, Jawa Tengah pada tahun (1914-1977 M.) adalah seorang ulama Sunni yang masuk dalam jaringan ulama Nusantara, dan sangat berjasa dalam Islamisasi di pulau Jawa. Sudah banyak para sarjana yang meneliti secara serius pemikiran seputar karakteristik penafsirannya pada karya Tafsir al-Ibriz. Namun sayangnya belum ditemukan yang meneliti tentang Tafsir Surah Yasîn secara mendalam dan komprehensif. Adapun pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana metode penafsiran K.H Bisri Musthafa dalam Tafsir Surah Yasîn?
Penelitian ini bersifat kepustakaan. Sumber primernya diambil dari kitab Tafsir Surah Yasîn. Sementara itu, sumber sekundernya diambil dari berbagai kitab, buku, jurnal, makalah ilmiah yang membahas tentang tafsir dan penafsiran yang relevan dengan masalah penelitian ini. Adapun pendekatan yang digunakan adalah sejarah, filologi, sosiologi, antropologi dan perbandingan.
Hasil penelitian membuktikan bahwa pemikiran penafsiran Bisri sangat luas dan moderat. Keluasan intelektual yang adaptif pemikiran Bisri tersebut perlu diapresiasi dan dinilai relevan dengan konteks sekarang untuk menjaga keutuhan kefahaman demi kesatuan dan persatuan umat Islam.
Secara garis besar Tafsir Surah Yasîn merupakan sebuah kitab tafsir yang berbahasa Jawa beraksara Arab (Arab pegon), dan metode tafsirnya memakai metode Tahlîliy. Penggunaan bahasa lokal yakni bahasa Jawa yang disesuaikan dengan masyarakat di pedesaan tanpa mengensampingkan identitas dan tradisi harfiyah Islam, yang berperan sebagai wujud dari identitas Islam-Jawa. hal ini dimungkinkan yang dimaksudkan oleh Bisri adalah berusaha memberikan gambaran dari usaha dan proses Islamisasi di kalangan masyarakat Jawa, khususnya proses transformasi nilai (ajaran/dogma) dan budaya. Termasuk memotret proses semangat literasi-religius di kalangan masyarakat Islam-Jawa.[]