ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan faktual mengenai pemahaman jama’ah tabligh Tanjung Anom, Joyotakan, Surakarta mengenai matan hadits amar ma’rûf nahi munkar. Amar ma’rûf nahi munkar merupakan ajaran pokok agama Islam. Namun dalam praktiknya seringkali tidak sesuai lagi dengan apa yang diajarkan oleh agama itu sendiri. Bahkan menimbulkan kesan bahwa agama mengajarkan kekerasan. Hal ini beralasan ketika akhir-akhir ini kita memperhatikan apa yang dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama. Oleh karena itu, kajian ulang terhadap hadits yang menjelaskan tentang amar ma’rûf nahi munkar sangat mendesak mengembalikan pemaknaan yang benar terhadap praktisi amar ma’rûf nahi munkar. Dinegara Indonesia dalam menegakkan amar ma’rûf nahi munkar bukan lah seperti negara-negara muslim atau negara yang menggunakan hukum Islam ketika mengambil kebijakan dalam sebuah kemungkaran. Maka jama’ah tabligh adalah salah satu ormas Islam yang sangat dominan dimasyarakat mengenai pergerakan amar ma’rûf nahi munkar. Serta kajian mengenai pemahaman matan hadits amar ma’rûf nahi munkar mengenai tingkatan mencegah kemungkaran dengan tangan, lisan, dan hati.
Penelitian ini bersifat literatur (library research) dengan pemahaman terhadap syarah matan hadits dan subyek wawancara terhadap tokoh jama’ah tabligh dan praktisi jama’ah tabligh Tanjung Anom, Surakarta, Jangka waktu penelitian mulai 4 Mei 2017 sampai 5 Juli 2017. Sumber primernya diambil dari hadits-hadits. al-Qur’an yang berkaitan dengan Amar ma’ruf nahi Munkar serta pemahaman para ulama hadits. Sedangkan sumber sekundernya kitab-kitab seperti kupas tuntas jama’ah tabligh, sejarah jama’ah tabligh. Adapun jenis metode peneliatian ini adalah kualitatif deskriptif dengan teknik observasi, wawancara dan partisipasi dalam pengumpulan data. Kemudian setelah data terkumpul, penulis menganalisa dengan analisis deskriptif.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa para ulama hadits berbeda pendapat dalam memahami hadits, amar ma’rûf nahi munkar. Dalam penelitian kami bahwa pandangan tokoh jama’ah tabligh Tanjung Anom mengenai matan hadits dalam mencegah kemungkaran dengan lemah lembut, hikmah dan konditional sesuai objek dan subjek, salah satu metode dalam mencegah kemungkaran adalah dengan bagaimana menjadikan Amar ma’rûf menjadi sebuah asas dalam mencegah kemungkaran. Jika kita melaksanakan amar ma’rûf secara sempurna maka kemungkaran akan hilang, maka dalam menegakkan amar ma’rûf dan mencegah kemungkaran harus didasari untuk memperbaiki diri sendiri dan niatkan hanya mencari keridhoan Allah Swt.

Kata kunci : Amar Ma’rûf Nahi Munkar