Image of RESEPSI SANTRI DALAM DZIKIR AL-MA’TSURAT: Studi Living Qur’an di Ponpes Birrul Waalidain Serang, Banten

ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR

RESEPSI SANTRI DALAM DZIKIR AL-MA’TSURAT: Studi Living Qur’an di Ponpes Birrul Waalidain Serang, Banten



Ibnu Aqil Asrori, 201111062, Resepsi Santri Dalam Dzikir al-Ma’tsurat (Studi Living Qur’an di Ponpes Birrul Waalidain Serang, Banten), Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, 2024.

Penelitian ini berangkat dari adanya interaksi al-Qur’an dengan kehidupan sosial dan budaya pesantren sehingga menimbulkan lahirnya sebuah kebiasaan atau tradisi tertentu. Salah satu tradisi itu adalah pembacaan dzikir al-Ma’tsurat yang termuat beberapa ayat dari al-Qur’an dan hadis-hadis di dalamnya. Dalam praktiknya, santri dan santriwati membaca dzikir al-Ma’tsurat setelah subuh dan ashar yang nantinya akan disambung dengan bacaan asmaul husna secara berjama’ah. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kegiatan dan resepsi santri terhadap pembacaan dzikir al-Ma’tsurat di Pondok Pesantren Birrul Waalidain Serang, Banten.

Kajian ini masuk pada kajian Living Qur’an. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Untuk pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi yang disajikan dalam bentuk deskriptif-analitis. Hasil dari pengumpulan data dianalisis menggunakan teori dari Ahmad Rafiq tentang teori resepsi. Adapun dalam menganalisis dan menyajikan data menggunakan metode dari Milles and Huberman.

Hasil dari penelitian ini menjelaskan bahwa pembacaan dzikir al-Ma’tsurat di Pondok Pesantren Birrul Waalidain merupakan tradisi yang sudah lama dilakukan oleh Boti Murda’ah Musa sebagai pimpinan pondok sejak ia masih berada di Mesir. Pembacaan dzikir al-Ma’tsurat dilakukan seluruh santriwan dan santriwati sebanyak dua kali dalam sehari, tepat setelah sholat shubuh dan sholat ashar. Tujuan dari pembacaan al-Ma’tsurat pada mulanya adalah sebagai penghambat santri agar tidak cepat-cepat keluar dari masjid setelah sholat berjama’ah selesai dilaksanakan. Pengasuh juga berharap dengan adanya pembacaan al-Ma’tusrat bisa mereduksi hal-hal negatif dari santri. Pembacaan dzikir al-Ma’tsurat diresepsi oleh santri sebagai dzikir yang apabila rutin dilakukan akan membuat hati menjadi lebih tenang, terhindar dari gangguan setan, terhindar dari bahaya ‘ain, serta melatih diri untuk selalu berdzikir di waktu pagi dan petang.

Kata Kunci : Living Qur’an, al-Ma’tsurat, Dzikir, Pondok Pesantren


Ketersediaan

SK202520014.12X1 ASR rPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH (2X1)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X1 ASR r
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Sukoharjo.,
Deskripsi Fisik
68 hal, 30 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X1
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this