Pola pengasuhan adalah metode yang digunakan orang tua dalam mendidik dan membimbing anak untuk mencapai kemandirian. Kepercayaan diri merupakan sikap positif individu yang memungkinkan pengembangan penilaian optimis, rasional, dan bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pola pengasuhan orang tua terhadap perkembangan kepercayaan diri anak usia 6–12 tahun berdasarkan lima aspek kepercayaan diri menurut Lauster, yaitu keyakinan, optimisme, objektivitas, tanggung jawab, dan rasionalitas.

Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Informan terdiri atas tiga pasangan orang tua yang dipilih melalui teknik purposive sampling di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi, dan divalidasi menggunakan triangulasi sumber. Teknik analisis meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh demokratis cenderung menumbuhkan kepercayaan diri anak melalui penerapan peraturan, penghargaan, dan dukungan tanggung jawab, sementara pola asuh tegas yang bersifat hangat juga efektif meningkatkan kepercayaan diri anak melalui aturan yang jelas, konsistensi, dan penguatan aspek rasionalitas. Anak-anak menunjukkan bentuk kepercayaan diri yang sesuai dengan lima aspek menurut Lauster, yaitu: keyakinan diri melalui keberanian mengungkapkan pendapat di depan teman; optimisme dengan sikap antusias mencoba hal baru; objektivitas dalam menerima masukan dari orang tua dan teman; tanggung jawab melalui kemampuan menyelesaikan tugas tanpa bantuan; serta rasionalitas dengan mengambil keputusan yang logis sesuai situasi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pola asuh yang baik, baik demokratis maupun tegas, dapat membentuk kepercayaan diri anak secara optimal sesuai dengan lima aspek kepercayaan diri menurut Lauster.