Sinta Mei Natasya (201221251), “Bimbingan Individu Dengan Teknik Muhasabah Untuk Mengatasi Bullyng Verbal Pada Anak Pondok Pesantren Nurul Hidayah (PPNH) Kelas 8 Tahun 2023”. Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuludin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, Tahun 2024.
Salah satu masalah yang sering dijumpai adalah bullying. Pendindasan atau merendahkan orang lain baik secara fisik, percakapan langsung, maupun lewat media teknologi modern sudah banyak terjadi di kalangan Masyarakat bahkan kalangan pondok pesantren. Dari pernyataan tersebut perlu adanya penanganan untuk ditanamkan rasa untuk saling intropeksi diri karena setiap manusia tetap memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dan juga tak luput dengan namnya kesalahan dan tidak sadar akan kejadian yang telah diperbuat. Dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk mendeskripsikan bagaimana proses bimbingan individu dengan teknik muhasabah untuk mengatasi bullying verbal pada santri kelas 8 di Pondok Pesantren Nurul Hidayah.
Penelitian ini melibatkan beberapa santri dan pengasuh pondok pesantren sebagai subyek penelitian. Kemudian untuk metode penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan observasi, dan wawancara. Dalam hal ini, peneliti tidak ikut partisipasi dalam melakukan proses muhasabah tersebut atau bisa disebut dengan non partisipan dan wawancara semi berstruktur. Sedangkan pada pengujian keabsahan data peneliti ini menggunakan triangulasi sumber dengan cara mengecek informasi serta membandingkan. Dan hasil penelitian ini di analisis melalui proses reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa proses bimbingan individu dengan teknik muhasabah menggunakan 3 tahap untuk mengatasi bullying verbal yaitu tahap pertama dengan niat. Niat dilakukan dengan hati yang tulus ikhlas akan membuat bersungguh-sungguh melakukan muhasabah. Kemudian untuk proses selanjutnya refleksi diri. Refleksikan diri adalah proses merenungkan dan mengevaluasi diri sendiri. Tahap ke-dua dilaksanakan muhasabah dengan melakukan target. Target bisa perbaikan diri dan target yang dibuat haruslah realistis dan dapat tercapi. Selanjutnya perbaikan diri. Perbaikan diri dilakukan sesuai target yang telah dibuat bisa melakukan hal-hal yang positif dengan bertahap dan konsisten. Tahap terakhir jangan lupa untuk bersyukur. Bersyukur atas apa yang semua dimiliki, semua orang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sehingga dengan adanya proses bimbingan individu dengan teknik muhasabah pelaku bisa merubah perilakunya dan tidak melakukan bullying kembali.

Kata kunci: Bimbingan Individu, Muhasabah, Bullying Verbal