Image of Terapi Bermain Puzzle Dalam Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Tunagrahita Di Slb Negeri Colomadu Karanganyar

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

Terapi Bermain Puzzle Dalam Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Tunagrahita Di Slb Negeri Colomadu Karanganyar



Wiwin Yuni Astuti (191221099), “Terapi Bermain Puzzle Dalam Mengembangkan Kemampuan Motorik Halus Pada Anak Tunagrahita Di SLB Negeri Colomadu Karanganyar”. Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Raden Mas Said Surakarta, Tahun 2024.
Terapi bermain puzzle merupakan cara menolong anak yang bermasalah untuk menanggulangi distress, dengan menggunakan permainan sebagai media untuk berkomunikasi antara anak dan terapis. Tujuan terapi bermain puzzle yaitu untuk mendeskripsikan proses terapi bermain puzzle dalam mengembangkan kemampuan motorik halus pada anak tunagrahita di SLB Negeri Colomadu Karanganyar.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan di SLB Negeri Colomadu Karanganyar. Subyek utama dalam penelitian ini adalah guru kelas. Sementara subyek pendukung adalah kepala sekolah, guru pendamping, dan orang tua siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Sedangkan analisis data menggunakan reduksi data, paparan data, penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa motorik halus pada anak tunagrahita di SLB Negeri Colomadu Karanganyar dapat berkembang setelah diterapkan terapi bermain puzzle. Hal ini sesuai dengan langkah-langkah: pertama; langkah awal yang terdiri dari membangun kepercayaan kepada anak, mengidentifikasi karakteristik anak berkebutuhan khusus, menentukan permainan yang sesuai dengan karakteristik anak dan menyiapkan alat-alat permainan yang akan diberikan kepada anak tunagrahita, menentukan perilaku tujuan yang ingin dicapai dalam terapi bermain, membuat jadwal dan menentukan tempat terapi. Kedua, langkah pertengahan yaitu dari memulai terapi bermain puzzle. Ketiga, langkah akhir yaitu memberi kesempatan kepada anak untuk menyimpulkan apa yang didapatkan dari terapi bermain puzzle, dan terapi bermain diakhiri dengan merapikan peralatan yang digunakan ke tempat lemari dan diakhiri dengan berdoa.
Kata kunci: terapi bermain puzzle, kemampuan motorik halus, tunagrahita.


Ketersediaan

SK202430147.12X7.15 WIW tPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X7.15 WIW t
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
100 hal, 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X7.15
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this