Usia remaja merupakan usia yang rentan mendapat masalah, terlebih pada remaja yang tinggal di panti asuhan. Kurangnya kasih sayang dari orangtua dapat memunculkan perasaan sedih, marah, hampa, bahkan merasa tidak berarti. Emosi negatif yang dirasakan remaja akan menghambat kebahagiaannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencapai kebahagiaan pada remaja yaitu melalui bersyukur, seperti yang telah dilakukan oleh remaja panti asuhan muhammadiyah Juwiring.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kebersyukuran sebagai upaya mencapai kebahagiaan remaja panti asuhan Muhammadiyah Juwiring. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informan penelitian sebanyak 3 orang yang dipilih melalui teknik purposive sampling dengan karakteristik, remaja perempuan berusia 18 tahun yang telah menerapkan perilaku bersyukur dan merasakan kebahagiaan. Pengumpulan data menggunakan tiga metode yaitu wawancara, observasi dan dokumentasi. Keabsahan data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan triangulasi metode. Data analisis dengan menggunakan teori Moustakas.
Hasil dari penelitian ini, perilaku syukur yang diterapkan remaja panti asuhan berperan sebagai stimulus atau perangsang dalam hadirnya kebahagiaan. Rasa syukur mampu memunculkan emosi positif serta mood positif, sehingga hal ini dapat membantu remaja panti dalam menghadapi berbagai situasi dan kondisi di dalam hidupnya. Selain itu kemampuan informan dalam memaknai peristiwa berpengaruh terhadap proses tercapainya kebahagiaan. Perasaan bahagia yang dialami informan muncul dalam bentuk kemampuan dalam mengendalikan emosi diri, tidak berputus asa dan memiliki harapan terhadap masa depan. Dengan menyadari pentingnya sikap bersyukur yang akan mendatangkan kebahagiaan dan hal positif yang lain, mampu menjadi alasan seseorang untuk menjauhkan diri dari sikap tidak bersyukur terhadap apapun yang dimiliki dalam hidupnya.
Kata Kunci : Remaja, Syukur, Kebahagiaan remaja panti asuhan