Riski Aminnulloh (20.12.11.017), Implementasi Khitobah Dalam Meningkatkan Public Spaking Santri Di Pondok Pesantren I’jazul Qur’an Kabupaten Boyolali. Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, Skripsi 2024.
Public speaking merupakan suatu teknik mengomunikasikan pesan atau pendapat di depan banyak orang dengan maksud agar orang lain dapat memahami informasi yang disampaikan atau bahkan mengubah pandangan atau pendapat mereka masing-masing. Atas dasar itu keterampilan berbicara di depan umum perlu dimiliki oleh setiap orang, terutama bagi lembaga pendidikan. Salah satu lembaga pendidikan yang mengimplementasikan public speaking dalam meningkatkan keterampilan peserta didiknya yaitu pondok pesantren I’jazul Qur’an melalui kegiatan khitobah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan implementasi yang dilakukan santri di pondok pesantren I’jazul Qur’an Kabupaten Boyolali.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan menerapkan teori The Five Canons of Rhetoric dari Aristoteles. Data-data diperoleh dari hasil wawancara, Metode keabsahan datanya menggunakan triangulasi sumber kemudian data yang diperoleh selanjutnya akan disajikan dan dianalisis serta ditarik kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dua tahapan dari Lima Hukum Retorika (The Five Canons of Rhetoric) yang sepenuhnya diterapkan oleh santri dalam kegiatan khitobah di pondok pesantren I’jazul Qur’an yaitu tahapan penemuan (inventio) dan penyusunan (despositio), sementara tiga tahapan lainnya yaitu gaya (elocutio), ingatan (memoria) serta penyampaian (pronountiatio) belum sepenuhnya dilakukan secara optimal. Meskipun masih perlu peningkatan dalam penggunaan gaya bahasa dan bahasa tubuh, secara keseluruhan kegiatan khitobah menunjukkan dampak positif dalam meningkatkan keterampilan public speaking santri. Beberapa perubahan terlihat dari santri setelah mengikuti kegiatan khitobah menjadi lebih percaya diri dan pengetahuan akan public speaking santri semakin luas. Selain itu, santri mampu mengimplementasikan khitobah dengan membantu berbagai kegiatan masyarakat seperti membawakan acara, mengisi kegiatan materi dan lain sebgaianya.