Detail Cantuman
Advanced Search
AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
MAKNA SIMBOLIK DALAM TRADISI MEGENGAN (Studi Kasus di Dusun Jatikampir, Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk)
Azizah Nurhayati, NIM: 171121016, MAKNA SIMBOLIK DALAM TRADISI MEGENGAN (Studi Kasus di Dusun Jatikampir, Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk), Progam Studi Aqidah dan Filsafat Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, 2024.
Skripsi ini membahas tentang Makna Simbolik dalam tradisi Megengan (Studi Kasus di Dusun Jatikampir, Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk). Mengemukakan dua rumusan masalah yaitu: 1. Apa Dimensi Visual dalam Tradisi Megengan di Dusun Jatikampir, Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk, 2. Apa Makna simbol dalam tradisi Megengan di Dusun Jatikampir, Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Tujuan penelitian ini ialah 1). Untuk menjelaskan Dimensi Visual dalam tradisi Megengan di Dusun Jatikampir, Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. 2). Untuk menjelaskan makna simbolik tradisi Megengan di Dusun Jatikampir, Desa Banaran Wetan, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan jenis penelitian kualitatif.
Metode Penelitian ini ialah 1. Jenis Penelitian, penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research). 2. Metode Pengumpulan Data, a. Wawancara (Interview), b. Observasi, c. Metode Dokumentasi. 3. Metode Validitas Data, terdapat dua triangulasi metode yaitu: a. Triangulasi Teknik, b. Triangulasi Sumber. 4. Metode Analisis Data, adapaun unsur metode analisis data yaitu sebagai berikut: 1). Metode Deskriptif, 2). Metode Interpretasi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, 1). a. Dimensi Visual, Persiapan: sebelum melaksanakan tradisi, para warga membersihkan makam dan ziarah kubur/nyadran dan mendoakan para leluhur atau anggota keluarganya yang sudah meninggal serta memasak untuk membuat ambeng. Pelaksanaan: selametan megengan dilaksanakan sesudah ashar sampai sebelum maghrib, dihadiri oleh 7 orang duduk mengelilingi ambeng kemudian tuan rumah mengutarakan hajatnya dan kemudian doa Bersama yang dipimpin oleh sesepuh, tokoh, modin atau pak ustadz. b. Bentuk Visual Uborampe: Nasi Ambeng, Ayam, dan Jajanan Pasar. 2. Makna simbol dalam tradisi megengan yaitu: Pertama Kedua ayam ingkung dimaknai sebagai orang yang bersujud atau orang yang sedang memanjatkan doa. Keduajajanan pasar dimaknai sebagai hubungan kemanusiaan karenadi gambarkan sebagai sesrawung. ketiga nasi ambeng dilambangkan sebagai bentuk tempat makhluk hidup yang dimaknai sebagai bentuk rasa syukur atas keselarasan hidup yang diberikan Allah SWT.
Ketersediaan
SK20241032.1 | 2X3 AZI m | PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2X3 AZI m
|
Penerbit | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta., 2024 |
Deskripsi Fisik |
100 hlm, 29 cm
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
2X3
|
Tipe Isi |
Text
|
Tipe Media |
Text
|
---|---|
Tipe Pembawa |
Visual
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain