Image of Konsep Kebahagiaan Menurut Aristoteles Dalam Buku Etika Nikomakea

AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

Konsep Kebahagiaan Menurut Aristoteles Dalam Buku Etika Nikomakea



Alif Fattahillah, 191121012, Konsep Kebahagiaan Menurut Aristoteles Dalam Buku Etika Nikomakea, Program Studi Aqidah dan Filsafat Islam, Jurusan Ushuluddin dan Humaniora, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, 2024.
Kebahagiaan menjadi sesuatu yang terus dicari dalam kehidupan manusia, termasuk di era kontemporer saat ini yang semakin kompleks fenomena kehidupannya. Perbincangan mengenai kebahagiaan sendiri juga sudah banyak terjadi, terutama sekali oleh para filosof, salah satunya adalah Aristoteles melalui karyanya Etika Nikomakea. Penelitian ini bermaksud untuk menggali konsep kebahagiaan yang terdapat dalam buku tersebut dengan dua rumusan masalah penelitian berikut: 1) Bagaimana Konsep Kebahagiaan menurut Aristoteles yang terdapat dalam buku Etika Nikomakea? 2) Bagaimana Relevansi Konsep Kebahagiaan Aristoteles Pada Era Kontemporer? Dengan tujuan 1) Untuk Mendeskripsikan Konsep Kebahagiaan menurut Aristoteles yang terdapat dalam buku Etika Nikomakea. 2) Untuk Memaparkan Bagaimana Relevansi Konsep Kebahagiaan Aristoteles Pada Era Kontemporer.
Penelitian ini bersifat studi pustaka (library research). Sumber primer yang digunakan adalah buku Aristoteles berjudul Etika Nikomakea. Sedangkan, sumber sekunder dalam penelitian adalah kajian-kajian yang berkaitan dengan kebahagiaan dan pemikiran Aristoteles. Adapun metode analisis datanya: deskriptif, verstehen, dan intepretasi.
Hasil penelitian: 1) beberapa bentuk konsep kebahagiaan yang dibahas oleh Aristoteles. Pertama, Aristoteles menegaskan bahwa kebahagiaan bukanlah sekadar tujuan sementara atau kepuasan sesaat, tetapi merupakan aktivitas rohani yang tinggi dan berkelanjutan. Kedua, Aristoteles mengaitkan kebahagiaan dengan praktik-praktik moral dan kebajikan. Ketiga, Aristoteles menekankan bahwa kebahagiaan terkait dengan mencapai tujuan akhir atau tujuan tertinggi dalam kehidupan manusia. Keempat, Aristoteles berpendapat bahwa manusia adalah makhluk rasional, dan kebahagiaan dicapai melalui pengembangan akal budi dan pemahaman yang mendalam tentang kebenaran dan kebaikan. Kelima, Aristoteles menyoroti pentingnya hubungan sosial dan persahabatan dalam mencapai kebahagiaan. 2) Beberapa gambaran realita tentang fenomena kehidupan kontemporer dan relevansi penyikapan melalui penerapan konsep-konsep kebahagiaan Aristoteles dalam buku Etika Nikomakea. Pertama, materialisme berlebihan. Kedua, hilangnya makna dan tujuan. Ketiga, diri yang insecure. Keempat, perbandingan sosisal yang merugikan. Kelima, krisis lingkungan dan kemanusaian. Dalam zaman yang sering kali dipenuhi dengan persaingan, konsumsi berlebihan, dan kecemasan, kandungan konsep kebahagiaan tersebut menjadi pengingat penting bahwa kebahagiaan sejati tidak bergantung pada materi atau status sosial, melainkan pada pengembangan diri, hubungan sosial yang berarti, dan kesesuaian dengan nilai-nilai dan tujuan hidup yang penting bagi masing-masing individu.


Ketersediaan

SK20241030.12X3 ALI kPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X3 ALI k
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
100 hlm, 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X3
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this