Nadilla Wakhidatul Nur Arofah. NIM: 171131030. Salat Tahajud Untuk Menggapai Subjective Well-Being Pada Jemaah Purnomo Sidi. Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta. 2023
Subjective Well Being adalah analisis ilmiah dari proses mengevaluasi kehidupan individu. Evaluasi melibatkan reaksi emosional terhadap sejumlah peristiwa kehidupan, suasana hati, serta penilaian individu terhadap kepuasan dalam hidup. Subjective Well-Being memiliki dua aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif. Aspek kognitif merupakan pengamatan yang dilakukan seseorang secara sadar dan menilai kepuasan terhadap kehidupan secara keseluruhan (life satisfaction) atau penilaian tentang bagian-bagian khusus dalam kehidupan (domain satisfaction). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana pelaku salat tahajud dalam menggapai Subjective Well-Being pada jamaah Purnomo Sidi.
Penelitian kali ini menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah studi fenomonologi. Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan triangulasi sumber. Sampel dalam penelitian ini adalah jamaah sholat malam Purnomo Sidi, masjid At-Ta’awun Wantilan, Wonosari Klaten. Melalui berbagai proses dan dinamika kebahagiaan yang dirasakan, sehingga jemaah mampu menggapai subjective well-being dalam hidupnya. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penentuan informan dalam penelitian tersebut menggunakan tehnik purposive sampling. Terdapat 4 informan dalam penelitian ini yang memiliki karakteristik yaitu informan yang menjadi jemaah salat malam purnomo sidi, berjenis kelamin laki-laki, mempunya rentan usia 30-45 tahun, bergabung dengan jemaah purnomo sidi 5 tahun, jemaah merasakan perubahan setelah melaksanakan salat tahajud di purnomo sidi.
Hasil dari penelitian ini merupakan terdapat perubahan signifikkan yang dirasakan oleh jemaah selama melaksanakan salat tahajud di Purnomo Sidi. Jemaah merasakan lebih bahagia, kedamaian dalam hidupnya yang dimana hal tersebut di dorong dengan faktor kehidupan jemaah. Faktor pendukung dari masing-masing jamaah dapat berupa kepuasan hidup, religiusitas, kedamaian, dan kebahagiaan. Melalui berbagai proses dan dinamika kebahagiaan yang dirasakan, sehingga jemaah mampu menggapai subjective well-being dalam hidupnya. Melalui berbagai proses dan dinamika kebahagiaan yang dirasakan, sehingga jemaah mampu menggapai subjective well-being dalam hidupnya.