Image of Perilaku Hopelessnes Aktivis Dakwah Kampus Pasca Ditolak Cinta (Studi Fenomoenologi : Cinta Tak Terbalas Aktivis Dakwah Kampus)

PSIKOLOGI ISLAM

Perilaku Hopelessnes Aktivis Dakwah Kampus Pasca Ditolak Cinta (Studi Fenomoenologi : Cinta Tak Terbalas Aktivis Dakwah Kampus)



Aditya Putra Dermawan, 181141051, Perilaku Hopelessnes Aktivis Dakwah Kampus Pasca Ditolak Cinta (Studi Fenomoenologi : Cinta Tak Terbalas Aktivis Dakwah Kampus), Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, 2024.
Suka kepada lawan jenis merupakan fitrah bagi manusia, tidak terkecuali fitrah bagi Aktivis Dakwah Kampus. Namun tidak semua perasaan cinta dapat diterima. Pengungkapan cinta yang tertolak memunculkan kerentanan psikologis, seperti stress, depresi, dan hoplessness. Hoplessnes merupakan keadaan putus asa yang menyebabkan seseorang berada di situasi tertekan sehingga merasakan kecemasan atas masa depannya sendiri. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perilaku hopelessnes Aktivis Dakwah Kampus pasca ditolak cinta di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.
Penelitian ini ialah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta dengan informan utama berjumlah tiga orang dengan berlatar belakang Aktivis Dakwah Kampus (ADK) yang pernah mengalami penolakan cinta. Pengumpulan data penelitian menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kredibilitas data menggunakan tri angulasi sumber. Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis interaktif Milles, Huberman, & Saldańa (2014), analisis data kualitatif dibagi kedalam tiga aktivitas, yaitu kondensasi data (data condensation), penyajian data (display data), menggambarkan dan menarik kesimpulan (drawing and verifying conclusion).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku hopelessness Aktivis Dakwah Kampus (ADK) pasca ditolak cinta ditunjukkan dalam 3 aspek yaitu 1) afektif, berupa perasaan sedih yang mendalam, serta hilang energi dan semangat; 2) kognitif berupa kurang mampu berkonsentrasi dan kurang bisa merealisasikan planning; dan 3) perilaku berupa menarik diri dari keramaian dan lingkungan sosial, suka menyendiri, merenung, dan nafsu makan berkurang. Namun demikian, ditolaknya cinta oleh seseorang yang dicinta tersebut tidak menjadikan informan berlarut-larut dalam keputusasaan. Ketiga informan melakukan coping religious berupa aktivitas keagamaan/religiusitas dan/ aktivitas rutialistik lainnya dengan harapan mampu meredakan atau menghilangkan fase hopelessness yang dialami.


Ketersediaan

SK20247011212X1.150 ADI pPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X1.150 ADI p
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
100 hlm, 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X1.150
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this