Detail Cantuman
Advanced Search
ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR
Nilai Moral Dalam Konflik Kisah Nabi Musa As Dan Nabi Khidir As (Pendekatan Narrative Criticism A. H. Johns pada Tafsir Al-Maraghi)
Silmy Aisyah. NIM: 171111014, :Nilai Moral Dalam Konflik Kisah Nabi Musa As Dan Nabi Khidir As (Pendekatan Narrative Criticism A. H. Johns pada Tafsir Al-Maraghi). Progam Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. 2024.
Kisah dalam Al-Qur’an bertujuan agar diambil nilai moral darinya. Nilai moral adalah nilai yang berkaitan dengan baik atau buruknya tindakan manusia. Salah satu kisah dalam Al-Qur’an yaitu kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir, di dalam sebuah kisah terdapat sebuah konflik. Konflik Nabi Musa dan Nabi Khidir terjadi pada tiga peristiwa, yaitu Perusakan Perahu, Membunuh anak, dan mendirikan dinding yang hampir roboh. Hal ini tertuliskan dalam Q. S. al-Kahfi ayat 71-82. Fokus masalah pada penilitian ini yaitu bagaimana bentuk konflik Kisah Nabi Musa as. dan Nabi Khidir as. dan bagaimana nilai moral yang terdapat dalam konflik kisah Nabi Musa as. Dan Nabi Khidir As pada QS. Al-Kahfi ayat 71-82 pada Tafsir Al-Maraghi. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk konflik dan menganalisis nilai moral dari konflik kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir dalam Q. S. al-Kahfi ayat 71-82 pada Tafsir Al-Maraghi.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kualitatif. Sumber data yang digunakan yaitu Sumber data primer yang digunakan adalah Al-Qur’an, dan Kitab Tafsir Al-Maraghi Karya Ahmad Mustafa Ibn Mustafa Ibn Muhammad Ibn ‘Abd al-Mu’im al-Qadi al-Maraghi Q. S. al-Kahfi ayat 71-82 yang terdapat Kisah Nabi Musa as. dan Nabi Khidir as. menggunakan Teknik pengumpulan data dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan buku-buku dan karya tulis yang berhubungan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Narrative Criticism A. H. Johns dan teori moral milik al-Ghozali, pendekatan tersebut digunakan untuk mencari jawaban dari permasalahan penelitian.
Hasil penelitian mendapatkan bentuk konflik yang terjadi antara Nabi Musa dan Nabi Khidir diakibatkan atas perbedaan dalam mengetahui suatu hakikat dari suatu perkara. Nabi Musa mengetahui hakikat syariat dam hukum berdasarkan perkara lahir yang terlihat pada perkara itu sendiri, sedangkan Nabi Khidir mengetahui Suatu Perkara dari perkara batin dan perkara yang tersembunyi atas pemberian Allah SWT. Hal ini disebabkan karena perbedaan maqam dalam bertasawuf, di mana Nabi Musa berada pada maqam Syari’at dan Nabi Khidir berada pada maqam hakekat. Nilai moral dalam konflik Nabi Musa dan Nabi Khidir pada Qs. Al-Kahfi ayat 71-82 yaitu kesabaran dalam menuntut ilmu, rendah hati terhadap ilmu yang dimiliki, tidak terburu-buru dalam menilai sesuatu yang terlihat buruk Ketika belum mengetahui hakikatnya, Tawakkal kepada Allah SWT, dan terus melakukan amal saleh
Ketersediaan
SK20242049.1 | 2X1 SIL n | PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2X1 SIL n
|
Penerbit | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta., 2024 |
Deskripsi Fisik |
100 hlm, 29 cm
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
2X1
|
Tipe Isi |
Text
|
Tipe Media |
Text
|
---|---|
Tipe Pembawa |
Visual
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain