Image of Larangan Homoseksual Perspektif Tafsir Al-Munȋr Karya Wahbah Zuhaili atas Q.S. Al- A’raf  80-84 (Kajian Hermeneutika Jorge J.E Gracia)

ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR

Larangan Homoseksual Perspektif Tafsir Al-Munȋr Karya Wahbah Zuhaili atas Q.S. Al- A’raf 80-84 (Kajian Hermeneutika Jorge J.E Gracia)



Voni Wahyu Lestari, 201111067, Larangan Homoseksual Perspektif Tafsir Al-Munȋr Karya Wahbah Zuhaili atas Q.S. Al- A’raf 80-84 (Kajian Hermeneutika Jorge J.E Gracia), Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, 2024.
Homoseksual merupakan perbuatan yang sangat buruk sehingga ia dinamai fahisyah. Orientasi seksual yang bersifat heteroseksual (hubungan dengan lawan jenis) merupakan fitrah, maka jelas hubungan yang berorientasi homoseksual adalah penyimpangan dikarenakan tidak sesuai dengan fitrah tersebut Hubungan yang terjadi antara sesama jenis dapat menimbulkan banyak kerugian baik dalam kesehatan, sosial, bahkan agama. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan homoseksual beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya berdasarkan perspektif tafsir Al-Munȋr karya Wahbah Zuhaili atas Q.S. Al- A’raf 80-84 dengan menggunakan kajian hermeneutika Jorge J.E Gracia. Peneliti berfokus pada tafsir Al-Munȋr karya Wahbah Zuhaili atas Q.S. Al- A’raf 80-84.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan dengan menggunakan penyajian deskriptif-analitis. Adapun data primer yang digunakan adalah kitab tafsir Al-Munȋr karya Wahbah Zuhaili. Data sekunder berasal dari artikel, jurnal, skripsi, tesis maupun tulisan-tulisan yang relevan dengan topik bahasan. Teori fungsi interpretasi J. Gracia digunakan penulis sebagai pisau analisisnya dengan menggunakan 3 fungsi, yaitu fungsi historis, fungsi makna, dan fungsi implikatif.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penafsiran Wahbah Zuhaili dalam kitab tafsir Al-Munȋr terkait larangan homoseksual Q.S. Al- A’raf 80-84 menjelaskan bahwa homoseksual perbuatan yang buruk dinamai fahisyah dan peristiwa ini terjadi pada zaman Nabi Luth. Fungsi historis dimana menguak kembali apa yang Wahbah Zuhaili sampaikan tentang homoseksual zaman Nabi Luth dengan situasi saat ini. Dalam analisis hermeneutika Jorge J.E Gracia menjelaskan terkait fungsi historis dimana menguak kembali apa yang Wahbah Zuhaili sampaikan tentang homoseksual zaman Nabi Luth dengan situasi saat ini. fungsi makna penulis mencoba melihat penafsiran Wahbah Zuhaili dalam menjelaskan ayat secara tekstual agar pembaca memahami makna tersebut sehingga dapat berantisipasi agar tidak terjadi penyimpangan. Fungsi implikatif dimana Wahbah Zuhaili hanya mengatakan homoseksual itu fahisyah, tetapi di zaman sekarang homoseksual bisa dikatakan kelainan kejiwaan.


Ketersediaan

SK20242043.12X1 VON lPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X1 VON l
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
100 hlm, 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X1
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this