Mif Takhul Hadi 20.12.21.257 Hubungan Kecerdasan Spiritual dengan Kebermaknaan Hidup Remaja Peserta Kajian di Panti Asuhan Aisyiyah 04 Simo. Progam Studi Bimbingan dan Konseling Islam. Fakultas Ushuludin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta.2024.
Remaja yang menjalani kehidupan di Panti Asuhan tidak lepas dari kesulitan dan hambatan, maka pencarian kebermaknaan hidup menjadi lebih penting. Pencarian makna hidup inilah yang menjadi pusat dinamika kepribadian manusia. Keinginan pada arti atau makna hidup merupakan kekuatan motivasional yang dasar dalam diri manusia melalui pendekatan kecerdasan spiritual yang tidak hanya berbicara mengenai aspek kebutuhan semata, namun menyangkut mengenai pencerahan jiwa yang mampu memaknai hidup dan memberikan makna positif disetiap peristiwa yang terjadi dalam hidup ini, dan senantiasa melakukan tindakan yang positif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kebermaknaan hidup pada remaja di panti asuhan.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan teknik korelasi. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan kuesioner/angket dengan skala likert. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja di Panti Asuhan Aisyiyah 04 Simo yang berjumlah 38 remaja dengan pengambilan sampel penelitian menggunakan sampling total yaitu seluruh anggota populasi dijadikan sampel. Instrument diuji dengan uji validitas dan uji relabilitas. Uji prasyarat analisis dengan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov Smirnov, uji linieritas menggunakan uji Anova, dan teknik analisis data menggunakan uji korelasi Product Moment.
Dari hasil penelitian menunjukan adanya hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan kebermaknaan hidup remaja dengan koefisien korelasi rxy sebesar 0,740 dengan signifikansi (2-tailed) antara kecerdasan spiritual (X) dengan kebermaknaan hidup (Y) adalah sebesar 0,000 (p < 0,05), dengan efektivitas sebesar 74% dipengaruhi oleh variabel bebas dalam penelitian dan 26% sisanya dipengaruhi oleh variabal diluar penelitian. Ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak, adapun arah hubungan keduanya positif artinya semakin tinggi kecerdasan spiritual remaja semakin tinggi pula kebermaknaan hidup pada remaja dan sebaliknya. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kecerdasan spiritual dengan kebermaknaan hidup remaja peserta kajian di Panti Asuhan Aisyiyah 04 Simo bernilai positif.