Cahya Anugrah Ayuning Tyas. NIM: 171221135. Pola Asuh Ibu-Ibu Milenial dalam Membentuk Etika Anak. Program Studi Bimbingan Konseling Islam. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. 2024.
Ibu-ibu generasi milenial memiliki ciri begitu mencolok dibandingkan dengan generasi ibu-ibu sebelumnya, bahkan seluruh generasi, dan hal tersebut memengaruhi praktik perannya sebagai seorang ibu di rumah tangga. Sala satu hal mencolok adalah sangat dipengaruhinya tindakan dan gaya hidup oleh teknologi media sosial. Selain itu, tingkat keterbukaan diri mereka juga sangat tinggi, senang mengadopsi nilai dan beradaptasi terhadap kemajuan. Keunikan ini hampir tidak dibatasi oleh batasan wilayah, artinya setiap mereka memiliki karakteristik yang hamper serupa di mana pun tempat tinggalnya, baik kota maupun desa. Hal ini akan memberikan pengaruh besar terhadap pola pendidikan pada anak yang mereka terapkan. Bukan hanya pada penggunaan teknologi, sifat keterbukaan mereka juga tentu akan besar pengaruhnya apda pola pendidikan anak. Berangkat dari fenomena ini, peneliti melakukan sebuah studi dengan yang bertujuan untuk memaparkan pola asuh ibu-ibu milenial dalam menanamkan nilai etika dan akhlak anak di desa Pucangan Kartasura.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang dilakuakn di Desa Pucangan Kartasura, dengan sampel subjek penelitian sebanyak lima (5) orang ibu-ibu milenial. Data yang menopang penelitian ini dikumpulkan dengan teknik wawancara. Kemudian, data yang terkumpul disortir dan diolah, lalu dipaparkan untuk memberi penjelasan yang mudah dipahami.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa ibu-ibu milenial di Desa Pucangan Kartasura menerapkan pola pengasuhan yang sifatnya terbuka dan fleksibel. Mereka tidak terpaku dengan cara-cara konvensional yang beberapa darinya dianggap tidak relevan, seperti mendidik dengan sikap otoriter supaya dipatuhi, mengintimidas, atau mengancam. Ibu-ibu milenial di Desa Pucangan mayoritas menekankan menggunakan pola asuh yang demokratis. Hal ini memposisikan ibu sebagai sosok yang selalu hadir untuk anak untuk menjaga, melindungi, dan membimbingnya menjadi lebih baik dan bukan sebagai sosok yang menakutkan. Selain dari pola asuh yang diterapkan, mereka juga memanfaatkan teknologi, termasuk melakukan filter dan pengawasan yang ideal pada konsumsi media digital dan sosial anak. Tidak hanya itu, mereka juga memerhatikan dan mempertimbangkan mental dan kesehatan psikologis anak saat mengambil keputusan terkait pendidikan anak.