Image of Konsep Ikhlas Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus

TASAWUF DAN PSIKOTERAPI

Konsep Ikhlas Pada Orang Tua Yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus



Ikhlas merupakan kunci utama yang harus dimiliki orang tua dalam mendidik anak terlebih pada anak berkebutuhan khusus. Hal tersebut dikarenakan mengingat kondisi dan keterbatasan anak berkebutuhan khusus memiliki tingkat kekurangan masih-masing. Orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dalam mendidik anaknya sudah selayaknya memiliki tingkat ikhlas yang tinggi, sehingga dapat menciptakan suasana yang baik dan nyaman dalam keluarga, serta dapat mengembangkan potensi dan kemandirian anaknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan konsep ikhlas pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dengan wawancara semi-terstruktur, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian sebanyak delapan orang, empat diantaranya adalah orang tua dari anak berkebutuhan khusus yang menjadi informan utama, sedangkan empat yang lain adalah orang terdekat seperti tetangga dan saudara dari orang tua anak berkebutuhan khusus sebagai significant other. Analisis data menggunakan teori dari Chizanah dan Hadjam tentang konsep ikhlas. Teknik analisis data mengacu pada cara analisis Moustakas.
Hasil penelitian konsep ikhlas pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus adalah menerima kondisi anaknya yang berkebutuhan khusus dengan ikhlas berarti telah mengenali dimana dan bagaimana dirinya saat ini serta mampu menerima dirinya ketika menghadapi kondisi yang tidak membuatnya nyaman. Pengalaman orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus dapat dideskripsikan dari aspek-aspek ikhlas. beberapa gambaran tentang konsep ikhlas pada orang tua yang memiliki anak berkebutuhan khusus. Pertama, konsep diri sebagai hamba Tuhan yang ditunjukkan dengan sikap bertanggung jawab serta menerima dan melakukan apa saja untuk mencapai keikhlasan. Kedua, motif transendental yang ditunjukkan dengan informan yang memiliki motivasi yang tumbuh dari dalam dirinya, memiliki nilai daya cipta, nilai pengalaman, dan nilai sikap, serta selalu bersyukur dengan keadaan yang diterima. Ketiga, superiority feeling dan wild desire yang ditunjukkan dengan informan yang mampu mengatasi perhatian-perhatian dan keributan yang disebabkan oleh dirinya, dan menerapkan sikap ikhlas dalam menangani anak bekebutuhan khusus, orang tua harus tetap menjaga mental supaya tetap kuat, serta berusaha untuk tetap fokus dalam memperhatikan, merawat, dan mendidik anaknya di tengah kesibukan sehari-hari yang dijalani. Keempat, kestabilan emosi yang ditunjukan dengan informan yang mampu mengatasi dan mengendalikan perubahan emosi seketika saat anak sedang tantrum dan rewel.


Ketersediaan

SK20246009.12X5.3 CHO kPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X5.2 CHO k
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
100 hlm, 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X5.2
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this