Khasna An Nabila, 201141008, Religious Coping Pada Istri Tanpa
Keturunan, Psikologi Islam, Jurusan Psikologi dan Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, 2024.
Keluarga merupakan komunitas terkecil dalam masyarakat yang terbentuk melalui pernikahan. Pernikahan merupakan sebuah ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan untuk melahirkan keturunan dan membentuk keluarga yang bahagia, namun, tidak semua pasangan mampu memiliki keturunan. Kondisitersebut rentan menyebabkan pasangan mengalami permasalahan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan religious coping pada pasangan pernikahan tanpa keturunan.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif fenomenologi. Informan pada penelitian ini adalah tiga wanita (istri) yang didiagnosa tidak dapat memiliki keturunan oleh dokter, dengan usia lebih dari 30 tahun. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara semi terstuktur, observasi non-participant, dan dokumentasi. Teknik sampling pada penelitian ini menggunakan teknik Non-Probability Snowball Sampling. Kredibilitas penelitian menggunakan triangulasi data dan triangulasi teknik. Analisis data penelitian menggunakan teori milik Moustakas.
Hasil penelitian adalah pasangan pernikahan yang tidak memiliki keturunan dapat menimbulkan permasalahan psikologis pada istri seperti stres, tertekan, dan serangan panik. Permasalahan tersebut dapat teratasi dengan melakukan strategi religious coping dengan cara mendekatkan diri kepada Allah berupa bertaubat dan selalu melibatkan Allah dalam menyelesaikan permasalahan. Melalui praktik tersebut, individu dapat memiliki penerimaan diri yang lebih baik serta mengurangi permasalahan psikologis yang dialami, selain itu praktik religious coping juga memperbaiki ibadah dan kedekatan kepada Allah.