Image of Bimbingan Kelompok dengan Metode Cooperative Learning untuk Menumbuhkan Keterampilan Sosial Anak Tunagrahita di SLB Negeri Sukoharjo

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

Bimbingan Kelompok dengan Metode Cooperative Learning untuk Menumbuhkan Keterampilan Sosial Anak Tunagrahita di SLB Negeri Sukoharjo



Rhaka Thoriq Zuhairnawan. 201221198. Bimbingan Kelompok dengan Metode Cooperative Learning untuk Menumbuhkan Keterampilan Sosial Anak Tunagrahita di SLB Negeri Sukoharjo. Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. 2024.
Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang memiliki karakteristik yang unik dari anak pada umumnya. Tunagrahita merupakan salah satu klasifikasi dalam anak berkebutuhan khusus dan memiliki banyak hambatan salah satunya keterampilan sosial yang rendah. Faktor yang membuat keterampilan sosial rendah adalah anak tunagrahita kurang adalah sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, aktivitas, atau pekerjaan. Hal ini jika tidak segera diatasi dapat membuat anak menghadapi berbagai kesulitan dalam bersosialisasi di masyarakat. Oleh karena itu, SLB Negeri Sukoharjo memberikan penanganan dengan Bimbingan Kelompok kemudian disesuaikan dengan metode yang digunakan guru. Metode yang digunakan untuk menumbuhkan keterampilan sosial adalah cooperative learning. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan bimbingan kelompok dengan metode cooperative learning yang diterapkan oleh guru kepada anak tunagrahita.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deksriptif. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari dua subyek penelitian yang menerapkan bimbingan kelompok dengan metode cooperative learning sehingga dapat menumbuhkan keterampilan sosial anak tunagrahita. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan wawancara. Merode keabsahan data menggunakan triangulasi sumber. Analisis data menggunakan analisis Miles dan Huberman dengan model interaktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua subjek melakukan bimbingan kelompok dengan tiga tahapan berupa tahap pembentukan, tahap kegiatan, dan tahap pengakhiran. Tahap pembentukan merupakan pengenalan dari anggota kelompok dan keterlibatan anggota dalam kelompok serta memiliki tujuan yang ingin dicapai bersama. Rangkaian kegiatan dimulai dengan membuka dengan do’a, menanyakan kabar dan ice breaking. Kedua, tahap kegiatan merupakan tahap inti dari bimbingan dengan menggunakan metode cooperative learning dalam menumbuhkan keterampilan sosial anak tunagrahita dengan memberikan materi kepada anak sehingga terjadi interaksi, komunikasi dan dinamika kelompok. Ketiga, tahap pengakhiran berisi dua kegiatan yaitu menutup bimbingan dengan berdoa dan memberikan semangat. Serta, mengevaluasi perkembangan keterampilan sosial yang dimiliki oleh anak tunagrahita.


Ketersediaan

SK20243090.12X7.15 RHA bPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X7.15 RHA b
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
100 hlm, 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X7.15
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
audio
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this