Luscia Seftiana. 201221141. Bimbingan Pribadi Dalam Membentuk Kecerdasan Emosional Pada Anak Disabilitas Laras Di SLB-E Bhina Putera Surakarta. Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. 2024.
Penelitian ini dilatar belakangi oleh anak disabilitas laras di SLB-E Bhina Putera yang mengalami gangguan dan hambatan emosi dan perilaku. Hambatan emosi dan perilaku yang dimiliki anak disabilitas menyebabkan kemampuan kecerdasan emosionalnya masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pribadi dalam membentuk kecerdasan emosional pada anak disabilitas laras di SLB-E Bhina Putera Surakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Pemilihan subjek pada penelitian ini dipilih secara purposive sampling dan diperoleh dua guru pembimbing anak disabilitas laras dan dua siswa disabilitas laras. Hasil wawancara pada penelitian ini kemudian dianalisis menggunakan lima aspek atau indikator kecerdasan emosional menurut Daniel Goleman yaitu kesadaran diri, mengelola emosi, empati, motivasi diri dan membina hubungan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan bimbingan pribadi yang diberikan kepada anak disabilitas laras di SLB-E Bhina Putera Surakarta dilakukan seminggu dua kali yaitu pada hari senin dan jumat. Proses bimbingan pribadi dalam membentuk kecerdasan emosional meliputi tahap awal yaitu membina hubungan baik dengan siswa seperti menanyakan kabar dan kesiapan siswa, kemudian pada tahap inti guru pembimbing menyampaikan topik materi bimbingan dan pada tahap penutup diakhiri dengan berdoa. Proses bimbingan pibadi dalam membentuk kecerdasan emosional pada anak disabilitas laras di SLB-E Bhina Putera Surakarta dilakukan guru pembimbing dengan memberikan pemahaman mengenai aspek-aspek kecerdasan emosional yaitu aspek kesadaran diri, aspek mengelola emosi, aspekm motivasi diri, aspek empati, dan aspek membina hubungan.