Raihan Yusup Deis Anuari. NIM: 201111011. Tradisi Pembacaan Surah Adl-Dluḥā Di Pondok Pesantren Al-Masyhuri Purwodadi (Studi Living Qur’ān ). Program Studi Ilmu Al-Qur’ān dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta. 2024.

Penelitian ini dilatarbelakangi banyaknya tradisi pembacaan Al-Qur’ān yang dianggap sebagai fenomena sosial keagamaan. Salah satu fenomena tersebut adalah tradisi pembacaan surah Adl-Dluḥā di Pondok Pesantrean Al-Masyhuri. Dalam tradisi tersebut ditemukan adanya pembacaan surah Adl-Dluḥā sebanyak 10 kali. Pembacaan surah Adl-Dluḥā ini dilakukan ketika selesai melakukan shalat asar. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana praktik Pembacaan Surah Adl-Dluḥā di Pondok Pesantren Al-Masyhuri dan menganalisis resepsi dari pengasuh, pembina santri, pengurus (santri putri) dan alumni Pondok Pesantren Al-Masyhuri terhadap Surah Adl-Dluḥā yang dibaca setelah shalat asar. Kajian ini termasuk kajian living Qur’ān.
Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan fenomenologi. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Data tersebut dianalisis dengan menggunakan konsep Ahmad Rofiq mengenai resepsi Al-Qur’ān yang terdiri dari 3 macam yaitu resepsi eksegesis, resepsi estetik dan resepsi fungsional. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi metode.
Hasil dalam penelitian menjelaskan bahwa, tradisi pembacaan surah Adl-Dluḥā di Pondok Pesantren Al-Masyhuri dibaca sebanyak 10 kali setelah selesai shalat ashar dan dilanjutkan dengan muraja’ah hafalan. Resepsi pembacaan surah Adl-Dluḥā di Pondok Pesantren Al-Masyhuri dilatarbelakangi oleh perintah K.H. Masyhuri sejak pertama pembangunan Pondok pada tahun 1997-an demi meneruskan perintah dari guru di Pondok Pesantren Tebuireng. Sebagaimana yang terdapat dalam QS. An-Nisa : 59 mengenai taat kepada Allah, Rasul dan pemimpin. Pembacaan surah Adl-Dluḥā tersebut difungsikan sebagai alat kelancaran dalam pembangunan Pondok Pesantren Al-Masyhuri. Hal tersebut masuk ke dalam resepsi fungsi ekonomi. Selain itu adapun resepsi fungsi sosial yang dirasakan para santri ketika mendapatkan fasilitas yang memadai dari hasil pembangunan Pondok.