Dimas Prajoko, NIM: 201141090. Dinamika Kecemasan Berbahasa Asing dalam Menghadapi Imtihan Syafahi pada Santri. Program Studi Psikologi Islam. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. 2024
Imtihan syafahi merupakan metode ujian secara lisan yang diterapkan pondok pesantren untuk menguji kemampuan bahasa asing yang dimiliki santri. Penerapan metode ujian tersebut berangkat dari peraturan pondok pesantren yang mewajibkan santri untuk berkomunikasi dengan bahasa asing yang sudah ditentukan. Santri mengalami kecemasan berbahasa asing ketika menghadapi imtihan syafahi yang disebabkan oleh beberapa faktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dinamika kecemasan berbahasa asing dalam menghadapi imtihan syafahi pada santri dan faktor apa saja yang meyebabkannya.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan jenis pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara dan observasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah lima orang dengan karakteristik santri putra dan putri, kelas tujuh, mengalami kecemasan ketika menghadapi imtihan syafahi yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Teknik kredibilitas data menggunakan triangulasi data dan triangulasi sumber dengan bantuan significant other. Analisis data menggunakan analisis Miles dan Hubbermen berupa kondensasi data, penyajian data, dan verifikasi data atau penarikan kesimpulan, dengan dibantu aplikasi atlas.ti versi 8 dalam pengkodingan data
Bentuk reaksi afektif kecemasan berbahasa asing yang dialami santri dalam menghadapi imtihan syafahi yaitu perasaan takut yang menetap ketika imtihan. Sedangkan, reaksi kognitif yang muncul ketika imtihan yaitu perasaan tidak yakin mampu melaksanakan imtihan dengan baik, memikirkan dan menghindari aktifitas sosial karena takut di kritik. Dinamika kecemasan berbahasa asing dalam menghadapi imtihan syafahi pada santri Muhammadiyah Boarding School Klaten berada di tahap kecemasan ringan yang ditandai dengan reaksi kecemasan yang dialami santri yaitu berupa perasaan tegang, takut, dan kemudian memotivasi santriuntuk belajar dan menghasilkan sebuah kreatifitas. Beberapa faktor penyebab kecemasan berbahasa asing dalam menghadapi imtihan syafahi pada santri yaitu kebiasaan tidak menerapkan peraturan wajib bahasa dengan baik sehingga keterampilan bahasa asing yang dimiliki santri masih kurang, khawatir mendapatkan hasil kurang memuaskan, respon negatif dari lingkungan sosial, gaya belajar yang kurang efektif seperti sistem belajar semalaman atau kebut semalam dan metode menghafal daripada memahami juga menyebabkan santri mengalami kecemasan.