Detail Cantuman
Advanced Search
ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR
MAKNA KATA AL-DUNYĀ SERTA RELASINYA DI DALAM AL-QUR`AN
ABSTRAK
Ketika berbicara tentang dunia seringkali al-Qur’an mendeskripsikannya dengan hal-hal yang negatif, misal al-Qur’an mengungkapkan bahwa kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. Jika demikian, apa makna dunia bagi kehidupan manusia? Mengapa dunia cenderung dideskripsikan dengan negatif di dalam al-Qur`an? Maka dalam hal ini, peneliti tertarik untuk meneliti ayat-ayat al-Qur`an tentang dunia dari penggunaan kata al-dunyā yang dikaitkan dengan kata matā’, la’ib, lahw, zînah, dan garar. Masalah pokok ini dirinci menjadi dua sub masalah, yaitu: (1) Apa makna kata al-dunyā dan relasinya dengan kata matā’, la’ib, lahw, zînah, dan garar di dalam al-Qur`an? (2) Bagaimana pemaknaan kata al-dunyā ketika berbicara tentang dunia? (3) Apa pesan yang disampaikan al-Qur`an terkait dunia dari penggunaan kata al-dunyā?
Penelitian ini merupakan kajian kepustakaan (library research). Penulis menggunakan metode deskriptif analisis. Teori yang dipakai menggunakan teori yang ditawarkan oleh Amin al-Khuli yang terdiri dari dua metodologi, yaitu: (1) Studi mâ ẖawl al-Qur`ân, yakni studi terhadap segala hal yang ada hubungannya dengan lingkungan material dan spiritual yang menjadi wahana munculnya al-Qur’an. (2) Studi mâ fî al-Qur`ân, yakni studi terhadap teks al-Qur`an itu sendiri yang meliputi tentang bahasa dan munasabah ayatnya.
Adapun makna dari kata-kata yang dihubungkan dengan al-dunyā adalah sebagai berikut; matā’ relasinya dengan dunia memiliki makna kualitas, nilai, kesenangan sementara, dunia sementara, waktu dan ingkar janji. La’ib dan lahw memiliki makna membuat asumsi tentang kehidupan, senda gurau, nyanyian, dan membelanjakan harta untuk bersenang-senang. Zînah memiliki arti sarana beribadah, perhiasan, perhiasan yang menyebabkan kedurhakaan dan kedzaliman, perhiasan yang menyebabkan kesombongan, perbuatan yang dilakukan untuk menghiasi keburukan, dan perhiasan yang fana. Gharar memiliki arti kesenangan yang menipu dan kehidupan yang menipu.
Hasil risetnya adalah bahwa al-dunyā terkait relasinya dengan kata-kata di atas, diperoleh kategori pemaknaannya tentang dunia yaitu, kategori makna dunia yang memberi kesan negatif antara lain, balasan yang pedih atas kekafiran, perhiasan yang menyebabkan kedurhakaan dan kedzaliman, perhiasan yang menyebabkan kesombongan, riya` dalam beribadah, ajakan setan terhadap kecintaan dunia yang berlebihan, dan malapetaka dan bahaya. Sedangkan makna dunia yang memberi kesan positif antara lain, menjadikan perhiasan sebagai sarana beribadah, temporalitas, relativitas waktu, nilai kenikmatan dan kesenangan dunia lebih sedikit dibanding akhirat, kehidupan dunia bersifat kontiunitas, pahala bagi orang beriman dan bertakwa, serta amalan shaleh lebih baik daripada perhiasan dunia.
Sedangkan pesan yang disampaikan oleh ayat-ayat terkait tentang dunia antara lain, menjadikan perhiasan dunia sebagai sarana beribadah, mengingat Allah dalam keadaan apapun, larangan menduga-duga tentang agama tanpa dalil, menjadi khalifah di bumi, berkompetisi mendapatkan maghfirah, bergaul dengan teman yang shaleh, dan menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya.
Ketersediaan
SK201720020.1 | 2X1 NAQ m c.1 | PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH (2X1 NAQ m c.1) | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2X1 NAQ m
|
Penerbit | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta., 2017 |
Deskripsi Fisik |
80 hal. 29 cm
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
2X1
|
Tipe Isi |
Text
|
Tipe Media |
Text
|
---|---|
Tipe Pembawa |
Visual
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain