Muhammad Ali Rifqi. NIM 20.12.11.142. Pola Komunikasi Koordinator dan Anggota Pada Komunitas Sedulur Maiyah Kudus (Semak) Dalam Rangka Mempertahankan Solidaritas. Program Studi Komunikasi Penyiaran dan Islam. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.2024
Dalam mempertahankan hubungan dan komunikasi diperlukan rasa kebersamaan dan kesolidaritasan di dalam komunitas. Komunitas Sedulur Maiyah Kudus (Semak) merupakan komunitas yang didirikan oleh orang yang menyukai Cak Nun dan tempat berkumpulnya anggota khususnya dari daerah Kudus. Dalam berjalannya, terdapat hambatan dan masalah yang sering terjadi seperti Perbedaan kesibukan, miss communications, kurangnya kesadaran anggota, dan sebagainya. Untuk mengurangi hambatan yang terjadi maka dibutuhkan penerapan pola komunikasi organisasi yang efektif. Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni Bagaimana Pola Komunikasi Koordinator dan Anggota Pada Komunitas Sedulur Maiyah Kudus (Semak) Dalam Rangka Mempertahankan Solidaritas, dengan tujuan untuk mendeskripsikan dan memberikan gambaran mengenai pola komunikasi yang digunakan oleh koordinator dan anggota pada komunitas Sedulur Maiyah Kudus dalam rangka mempertahankan solidaritas.
Penelitian ini mengunakan metode Deskriptif Kualitatif dengan teori pola komunikasi organisasi dari Joseph A. Devito. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik wawancara dalam penelitian ini yaitu wawancara tak terstruktur (Open Ended Interview). Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan teknik triangulasi. Teknik analisis data menggunakan reduksi data, yang kemudian disajikan datanya dan kemudian ditarik kesimpulan. Data disajikan dari hasil wawancara, dipadukan dengan data-data yang ditemukan dalam observasi di lapangan, serta dokumentasi.
Hasil Penelitian ini ditemukan bahwa komunitas ini mengadopsi beberapa pola komunikasi dalam mempertahankan solidaritas diantaranya yakni roda, lingkaran, Y, dan Bintang. Pola roda terjadi ketika informasi disampaikan terlebih dahulu kepada pimpinan sebelum dipublikasikan. Pola lingkaran ditemukan pada saat rumah kethan yang memungkinkan seluruh anggota berpartisipasi dalam forum kegiatan. Pola Y melibatkan peran pengurus sebagai perantara antara anggota dan koordinator, memunculkan kerjasama dan solidaritas. Pola Bintang terjadi saat pelaksanaan program atau kegiatan seperti Semak’an, memungkinkan anggota berkomunikasi tanpa perantara. Untuk pola rantai ditemukan kurang optimal ketika digunakan, dikarenakan informasi sering disampaikan melalui grup WhatsApp umum sehingga anggota langsung mengetahui informasi tanpa melibatkan anggota lainnya. Sementara itu, dalam mempertahankan dan menjalin solidaritas menggunakan dua macam jenis, yaitu Solidaritas organic terlihat saat pelaksanaan kegiatan Semak’an, di mana seluruh bagian komunitas bekerja sama dan memberikan bantuan yang diperlukan. Solidaritas mekanik dapat diamati melalui tanggung jawab beberapa pengurus atau anggota yang mengambil alih beberapa bagian pekerjaan jika kekurangan orang.