Auna Meiliyatis Shofwa, NIM 191211025. Metode Dakwah BAZNAS
Boyolali Terhadap Muallaf Melalui Pendayagunaan Zakat. Skripsi, Program Studi Komunikasi Dan Penyiaran Islam. Jurusan Dakwah dan Komunikasi. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. 2023
Muallaf merupakan salah satu diantara delapan asnaf yang berhak menerima zakat sebagaimana disebutkan dalam Al Quran Surat At Taubah ahat 60.Desa Sampetan Kecamatan Gladagsari Kabupaten Boyolali Jawa Tengah yang terletak dilereng Gunung Merbabu terdapat 20 orang muallaf , mereka belum tersentuh pembinaan dari Kantor Urusan Agama setempat dan mereka merasa malu untuk bergabung dengan majlis ta’lim yang ada di Desanya. Melihat kondisi yang demikian maka, BAZNAS Kabupaten Boyolali sebagai organisasi pengelola zakat kemudian memutuskan untuk melakukan pembinaan terhadap mereka. Cara yang ditempuh BAZNAS adalah melalui penugasan tenaga penyuluh agama islam honorer untuk melakukan pembinaan dibidang keimanan,peribadatan dan ahlak. Oleh karena mayoritas para muallaf adalah petani kecil yang berpenghasilan rendah. BAZNAS juga memberikan bantuan perlengkapan sholat dan bantuan berupa 2 (dua) ekor kambing untuk setiap muallaf yang sumber pendanaannya berasal dari perolehan pengumpulan zakat yang dikelola oleh BAZNAS. melalui metode tersebut para muallaf merasa diperhatikan, ada yang membimbingnya untuk menjadi muslim yang mengerti ajaran islam dan memulai mengamalkan ajaran Islam dan pada ahirnya mereka menjadi semakin mantap dan percaya diri dalam memeluk agama Islam.
Metode penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan metode Samsul Munir Amin. Sumber data adalah hasil wawancara dengan informan, dari dokumen berupa internet dan buku. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini ialah BAZNAS Kabupaten Boyolali dan para muallaf di Desa Sampetan Kecamatan Gladagsari Kabupaten Boyolali.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdakwah melalui lisan atau ceramah kemudian disertai dengan memberikan bantuan ekomomi terhadap para muallaf yang secara ekonomi tergolong kurang mampu cukup ekfektif. Hal tersebut dibuktikan dari 20 muallaf yang dibina 3 orang kurang aktif sisanya 17 orang aktif mengikuti dan memahami dasar-dasar keimanan, keterampilan beribadah dan akhlaq dan mereka mejadi semakin mantap untuk menjadi seseorang muslim dan tidak lagi terpengaruh dakwah agama lain.