Image of Penafsiran Kata Ba'udah Perspektif Tafsir Ilmi (Studi Komparatif Penafsiran Zaghlul An-Najar Dan Penafsiran Tantawi Jauhari)

ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR

Penafsiran Kata Ba'udah Perspektif Tafsir Ilmi (Studi Komparatif Penafsiran Zaghlul An-Najar Dan Penafsiran Tantawi Jauhari)



Azharani Tiara Roselina. NIM: 201111056. Penafsiran Kata Ba'udah Perspektif Tafsir Ilmi (Studi Komparatif Penafsiran Zaghlul An-Najar Dan Penafsiran Tantawi Jauhari), Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta. 2024.

Nyamuk termasuk salah satu hewan yang memiliki tubuh terkecil di dunia. Dengan diciptakannya nyamuk dapat mengakibatkan penyakit yang berbahaya. Oleh sebab itu, penelitian ini khususnya tentang nyamuk berfokus pada kajian penafsiran kitab tafsir ilmi yaitu Ayatul Kauniyyah Fil Qur'anil Karim karya Zaghlul An-Najarkemudian dikomparasikan dengan kitab tafsir Jawahir fi Tafsiril Qur'an karya Tantawi Jauhari. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penafsiran kata ba’u>d{ah secara lebih detail sehingga dapat menyajikan hasil riset (research) secara ilmiah. Dan untuk mendeskripsikan perbedaan dan persamaan makna kata ba’u>d{ah di dalam penafsiran Zaghlul An-Najar dan penafsiran Tantawi Jauhari.
Penelitian ini bersifat studi pustaka (library research). Adapun sumber primernya berupa Tafsir Ayatul Kauniyyah Fil Qur'anil Karim dan Tafsir Jawahir Fi Tafsiril Qur'an. Sumber sekunder yang digunakan berupa buku, jurnal ilmiah, artikel, tesis, serta sumber lain yang berkaitan dengan penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Kemudian data tersebut dianalisis menggunakan konsep Miles and Hubarman. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan teori Ian G Barbour tentang integrasi sains dan agama.
Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa nyamuk menurut pandangan Zaghlul An-Najar dalam penafsirannya, nyamuk dianggap sebagai hewan yang paling berbahaya dan pembawa penyakit sehingga banyak penyakit yang ditularkan melalui nyamuk Anopheles betina diantarannya Demam Berdarah Dangue (DBD), Chikungunya, Filariasis, Malaria. Dalam penafsiran Tantawi Jauhari mengungkap bahwa kita dapat mengambil hikmah serta banyak sekali pelajaran yang dapat kita petik dari penciptaan nyamuk. Adapun ketika Tantawi Jauhari menjelaskan dalam penafsirannya bahwa penciptaan nyamuk ini sering dianggap remeh oleh manusia, tetapi di balik itu Allah menciptakannya dengan begitu detail. Hikmah dari penciptaan nyamuk ini agar manusia tidak mudah untuk meremehkan hal-hal kecil, sebab hal sekecil apapun bisa memberikan faedah bagi kehidupan. Adapun persamaan dari kedua penafsirannya yaitu dalam penyebutan ketidakengganan Allah menjadikan nyamuk sebagai salah satu perumpamaan di dalam Al-Qur’an. Dengan perumpamaan itu justru Allah memberikan taufik untuk menambah keimanan dan hidayah. Sedangkan perbedaan terletak di bagian cara menafsirkan ayatnya, Tantawi Jauhari menafsirkan ayatnya condong kepada akal (nalar) manusia. Zaghlul An-Najar lebih condong kepada keilmuannya di bidang Biologi.


Ketersediaan

SK20242035.12X1 AZH pPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X1 AZH p
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
100 hlm, 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X1
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this