Detail Cantuman
Advanced Search
ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR
Konsep Penciptaan Manusia (Khālīfatullāh Fī Al-Arḍh) Dalam Tafsir At-Tanwῑr (Analisis Terhadap Penafsiran QS. Al-Baqarah ayat 30)
Amelia Pratama Julikha, NIM : 201111030. Konsep Penciptaan Manusia (Khālīfatullāh Fī Al-Arḍh) Dalam Tafsir At-Tanwῑr (Analisis Terhadap Penafsiran QS. Al-Baqarah ayat 30).
Konsep dari khalifah membawa peradaban ke arah kesadaran manusia untuk melihat potensi dirinya. Khalifatullah sebagai tujuan penciptaan manusia dalam tafsir At-Tanwir umumnya dipahami sebagai wakil Allah dimana manusia memiliki tugas untuk berkembang baik secara sosial maupun individu. Dengan konsep manusia sebagai khalifah ini mampu mengelola kehidupan di bumi dengan sebaiknya karena penciptaan manusia memiliki banyak hubungan dengan perkembangan peradaban modern, sehingga eksistensi manusia menjadi penting. Beberapa penafsiran hanya terfokus pada penciptaan manusia yang dikaitkan dengan penciptaan Nabi Adam dan terjadinya penciptaan secara fisik sampai ke peniupan ruh. Oleh karena itu penulis tertarik untuk menyajikan penafsiran yang berbeda dengan terfokus kepada penafsiran kitab tafsir At-Tanwir dalam menafsirkan penciptaan manusia sebagai khalifah. Penelitian ini ditujukan untuk menjawab dua rumusan pertanyaan : Apa wacana yang diangkat At-Tanwir pada penafsiran QS. al-Baqarah ayat 30 serta bagaimana karakteristik penafsirannya.
Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode penelitian kepustakaan (library research). Dengan sumber data primer adalah kitab tafsir At-Tanwir dan dari sumber data sekunder berasal dari berbagai macam buku atau berbagai macam jurnal bacaan terkait penelitian ini. Adapun teori yang digunakan dalam menganalisis yaitu menggunakan teori analisis wacana kritis, menurut Van Dijk teori ini merupakan sebuah proses untuk memberikan penjelasan dari sebuah realitas sosial dengan tiga langkah yang digunakan yaitu teks, kognisi sosial dan konteks sosial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pandangan Tafsir At-Tanwir penciptaan manusia berkaitan erat pada konsep khālifāh, dengan disebutkannya dalam al-Qur’an tentang kedudukan manusia kemudian dengan kedudukannya manusia memiliki kodrat sehingga dapat mengembangkan kebudayaan melalui sistem pengetahuan, sistem sosial dan sistem artefak. Peneliti menemukan kecenderungan perbedaan penafsiran dikalangan mufassir tergantung pada keilmuan dan latar belakang sosialnya. Kecenderungan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya seperti ketika menafsirkan ayat masih meyinggung isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat, adanya tokoh yang mempengaruhi penafsiran dengan latar belakang sosial pendidikannya di pesantren, guru-guru dan keilmuan yang ditekuni. Penafsirannya juga dinilai cukup relevan dengan berusaha membangkitkan etos umat dan membangun peradaban Indonesia berkemajuan. Adapun temuan lainnya yaitu karakteristik penafsiran bercorak kontekstual dengan sumber bi al-ra’yi.
Ketersediaan
SK20242033.1 | 2X1 AME k | PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2X1 AME k
|
Penerbit | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta., 2024 |
Deskripsi Fisik |
100 hlm, 29 cm
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
2X1
|
Tipe Isi |
Text
|
Tipe Media |
Text
|
---|---|
Tipe Pembawa |
Visual
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain