Image of Hedonisme dalam Alqur’an, Analisis Fungsi Interpretasi Jorge J.E. Gracia

ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR

Hedonisme dalam Alqur’an, Analisis Fungsi Interpretasi Jorge J.E. Gracia



Giwa Andryanto. NIM: 171111030. Hedonisme dalam Alqur’an, Analisis Fungsi Interpretasi Jorge J.E. Gracia. Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. UIN Raden Mas Said. 2024.
Maraknya perilaku hedonisme belakangan ini membuat banyak orang-orang yang terjerumus di dalamnya sehingga membuat mereka lalai akan kewajiban untuk mengingat Allah SWT. Perilaku ini sangat dilarang oleh Allah melalui firman-Nya Q.S. al-A’raf ayat 31 dan at-Takatsur ayat 1 dan 2. Yang jelas-jelas melarang bersikap berlebih-lebihan dan bermegah-megahan. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana penafsiran ayat-ayat hedonisme dan bagaimana analisis fungsi interpretasi Gracia di dalam menafsirkan Q.S. al-A’raf ayat 31 dan Q.S. at-Takatsur ayat 1 dan 2.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, metode kualitatif yaitu metode penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamai dengan mengedapankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang ingin dibahas. Penelitian ini menggunakan teori hermeneutika oleh Gracia yaitu teori fungsi interpretasi dengan melewati tiga tahap yaitu fungsi historis, fungsi pengembangan makna, dan fungsi implikasi. Dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi. Teknik dokumetasi ialah metode mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, buku, transkip. Metode dokumentasi dalam penelitian ini, dipergunakan untuk mengumpulkan data berupa penafsiran-penafsiran dari kitab-kitab tafsir. Kitab tafsir yang digunakan dalam penelitian ini kitab tafsir klasik dan kontemporer.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa analisis Gracia dalam ayat-ayat hedonisme kita dilarang berperilaku berlebih-lebihan dan bermegah-megahan karena keduanya dapat menjadikan kita lalai juga melupakan sang pencipta yaitu Allah SWT. Juga dalam konteks kesehatan ayat ini juga menyimpan saran kesehatan. Perintah makan dan minum dengan tidak berlebihan, karena setiap orang memiliki porposinya masing-masing dan harus mengetahui sebarapa banyak yang harus kita konsumsi dan kapan kita harus mengetahui kapan kita berhenti. Jadi ayat ini mengajrkan kita sikap porposional dalam hal makan dan minum.
At-Takatsur adalah persaingan antara dua pihak atau lebih dalam hal memperbanyak hiasan dan gemerlapan duniawi, serta usaha untuk memilikinya sebanyak mungkin tanpa menghiraukan norma dan nilai-nlai agama. Persaingan antar manusia ini akan terus berlanjut hingga mereka dikuburkan kelak. Memang apabila kita mengumpulkan harta, anak dan pengikut yang menjadi motivasinya adalah untuk bersaing satu sama lain, itu tidak akan ada habisnya yang bisa mengehentikannya hanyalah ajal yang menjemput.


Ketersediaan

SK20242028.12X1 GIW hPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X1 GIW h
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
100 hlm, 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X1
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this