Detail Cantuman
Advanced Search
Metode Kritik Matan Hadis Menurut Ibnu Hazm Dalam Kitab Al-Ihkam Fi Ushul Al-Ahkam
ABSTRAK
Ibnu Hazm yang memiliki nama lengkap Ali ibn Ahmad ibn Sa’id ibn Hazm ibn Ghâlib ibn Shâlih ibn Abû Sufyan ibn Yazîd (994-1064 M.) adalah seorang tokoh dan pembela mazhab literalis (zhahiri) yang menyiarkan pemikirannya di tengah umat islam Spanyol yang mayoritas bermazhab Maliki, sayangnya belum banyak ditemukan para sarjana yang meneliti secara serius tentang pemikiran Ibnu Hazm khususnya dalam bidang pemikiran hadis. Adapun pokok masalah penelitian ini adalah bagaimana pemikiran metode kritik matan hadis Ibnu Hazm dalam kitab al-Ihkâm fî Ushûl al-Ahkâm? Masalah pokok ini, kemudian, dirinci menjadi dua submasalah: 1) Bagaimanakah struktur fundamental pemikiran kritik matan hadis Ibnu Hazm? 2) Bagaimanakah cara kerja metode kritik matan hadis Ibnu Hazm?
Penelitian ini bersifat kepustakaan.Sumber primernya diambil dari kitab al-Ihkâm fî Ushûl al-Ahkâm.Sementara itu, sumber sekundernya diambil dari berbagai kitab, buku, jurnal, makalah ilmiah yang membahas tentang pemikiran kritik hadis yang relevan dengan masalah penelitian ini.Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosio-historis.Hasil sumber data kemudian dianalisa dengan analisa isi.
Hasil penelitian membuktikan bahwa pemikiran kritik matan hadis Ibnu Hazm sangat menekankan pentingnya penelitian hadis baik sanad maupun matan. Adapun tolok ukur kesahihan hadis dalam pandangan Ibnu Hazm yang diaplikasikan di dalam kitab Ihkâm fî Ushûl al-Ahkâmadalah: 1) hadis tidak bertentangan dengan al-Quran, 2) hadis tidak bertentangan dengan hadis yang lebih sahih, 3) hadis tidak bertentangan dengan rasio, 4) hadis tidak bertentangan dengan fakta-fakta sejarah, 5) hadis tidak mengandung kemungkaran. Secara umum, kaidah-kaidah kritik matan yang diaplikasikan oleh Ibnu Hazm di atas bertujuan untuk menemukan kualitas hadis apakah ia sahih atau tidak dan atau apakah ia bisa dijadikan hujjah atau tidak. Sementara itu, dilihat dari pendekatan dalam memahami hadis, Ibnu Hazm menggunakan pola pendekatan literal/tekstual.Namun Ibn Hazm juga tidak mengesampingkan peranan akal, sebab menurutnya akal merupakan asas fundamental untuk memperoleh dan memahami setiap ilmu.
Ketersediaan
SK201720010.1 | 2X1 JUM k c.1 | PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2X1 JUM m
|
Penerbit | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta., 2017 |
Deskripsi Fisik |
80 hal. 29 cm
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
2X1
|
Tipe Isi |
Text
|
Tipe Media |
Text
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain