Detail Cantuman
Advanced Search
PRINSIP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL QUR'AN (STUDI ATAS KISAH NABI MUSA AS DAN KHAIDIR DALAM QS AL KAHFI 60-82)
ABSTRAK
Lutfi Akbar, (26.09.4.5.003), PRINSIP PENDIDIKAN KARAKTER DALAM AL-QUR’AN Studi Atas Kisah Nabi Musa AS. dan Khiḍir dalam QS. al-Kahfi: 60-82, Skripsi Jurusan Ilmu al-Qur‟an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Surakarta, Januari 2017.
Fenomena masa sekarang, banyak sekali tindak kejahatan atau penyimpangan moral terjadi di semua lini masyarakat. Akar dari semua tindakan yang jahat dan buruk, tindakan kejahatan, terletak pada hilangnya karakter. Karakter yang kuat adalah sandangan fundamental yang memberikan kemampuan kepada populasi manusia untuk hidup bersama dalam kedamaian serta membentuk dunia yang dipenuhi dengan kebaikan dan kebajikan, yang bebas dari kekerasan dan tindakan-tindakan tidak bermoral. Semua permasalahan tersebut akan ditemukan solusinya jika berpedoman pada al-Qur‟an dan Sunnah. Di dalam al-Qur‟an sendiri banyak kisah-kisah yang dapat diambil hikmahnya, terutama dalam lingkup pendidikan karakter. Salah satunya adalah kisah Nabi Musa AS. dan Khiḍir. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter dalam al-Qur‟an Studi atas Kisah Nabi Musa AS. dan Khiḍir dalam QS. al-Kahfi Ayat 60-82”. Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah: pertama, apa prinsip-prinsip pendidikan karakter yang terkandung dalam kisah Nabi Musa AS. dan Khiḍir dalam QS. al-Kahfi: 60-82? Kedua, bagaimana prinsip pendidikan karakter yang terkandung dalam kisah Nabi Musa AS. dan Khiḍir dalam QS. al-Kahfi: 60-82 diaplikasikan dalam kehidupan saat ini?
Penelitian ini bersifat kepustakaan (library research), dengan sumber data primernya adalah al-Qur‟an surah al-Kahfi ayat 60-82. Buku-buku lain yang terkait dengan tema ini dijadikan sumber data sekunder. Sedangkan metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode deskriptif-analitis. Adapun teori yang digunakan sebagai pisau analisis dalam penelitian ini adalah teori yang dikembangkan Amîn al-Khûly, yakni Dirâsah mâ fî al-Qur’ân dan Dirâsah mâ haula al-Qur’ân.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat lima prinsip-prinsip pendidikan karakter dalam kisah Nabi Musa AS. dan Khiḍir dalam QS. al-Kahfi: 60-82, yakni, memiliki niat yang kuat dan ikhlas, hormat dan santun, rasa ingin tahuberprasangka baik, dan sabar. Sedangkan, kontekstualisasi prinsip-prinsip pendidikan karakter dalam kisah Nabi Musa AS. dan Khiḍir dalam QS. al-Kahfi: 60-82 penulis bagi dalam dua ruang lingkup, pertama, karakter terhadap sang Khaliq (Allah SWT.), di antaranya memiliki niat dan bersungguh-sungguh di setiap perbuatan, selalu berprasangka baik terhadap Allah SWT. dan sabar dalam segala hal. Kedua, karakter terhadap sesama manusia, yang terwakili dengan hubungan antara murid dengan guru, yakni taat dan santun kepada guru dalam menuntut ilmu.
Ketersediaan
SK201720007.1 | 2X1 AKB p c.1 | PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2X1 AKB p
|
Penerbit | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta., 2017 |
Deskripsi Fisik |
80 hal. 29 cm
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
2X1
|
Tipe Isi |
Text
|
Tipe Media |
Text
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain