PUTRI AYU NANDA SARI, NIM 181211137. Resistansi Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dalam Film Darlings (Analisis Wacana Kritis Sara Mills). Skripsi, Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Jurusan Dakwah dan Komunikasi. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. 2023.
Film merupakan salah satu media massa yang memiliki pengaruh yang kuat dalam menyampaikan pesan kepada khalayak. Pesan yang disampaikan melalui film bersifat multitafsir. Ada yang berpandangan bahwa film hanya sebagai hiburan, tetapi ada juga yang berpandangan bahwa film menggambarkan realita ataupun fenomena yang terjadi di tengah masyarakat. Isu yang sering diangkat adalah terkait dengan gender. Ketidakadilan dapat terjadi pada laki-laki atau perempuan, tetapi sering kali perempuanlah yang menjadi korban. Kesadaran akan hal itu pada akhirnya membuat perempuan melakukan perlawanan untuk dapat memerdekakan dirinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bentuk-bentuk kekerasan yang terjadi pada perempuan dan bagaimana perlawanan yang dilakukan tokoh perempuan dalam film Darlings.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan analisis wacana kritis Sara Mills dengan teknik pengumpulan data melalui pencarian sumber data melalui situs film streaming, menyaksikan film dan melakukan transkrip. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rangkaian dialog dan adegan (scene) dalam film Darlings. Hasil penelitian ditemukan bahwa posisi perempuan terbagi menjadi posisi objek yaitu objek pelampiasan, mitos dan objektivitas. Selanjutnya untuk posisi subjek yaitu subjek atas kekerasan, subjek bagi dirinya atas penceritaan dan subjek atas dirinya yang berani mengancam suaminya serta subjek atas umpatan kepada suami. Posisi selanjutnya yaitu posisi pembaca melalui mediasi juga kode budaya dan temuan data yang terakhir yaitu terkait perlawanan terhadap budaya patriarki dengan menampilkan sifat maskulin. Resistansi milik James C. Scott terbagi menjadi resistansi terbuka dan resistansi tertutup.
Analisis yang dilkukan pada film Darlings menunjukkan bahwa masih adanya pemarjinalan terhadap perempuan. Tokoh perempuan dalam film Darlings digambarkan sebagai aktor yang mendapatkan pemarjinalan. Bentuk pemarjinalan berupa larangan berpendapat, memutuskan pilihannya, menetukan nasib, dan dipaksa menuruti keinginan suami. Resistansi yang dilakukan adalah dengan perlawanan, menolak menuruti perkataan, dan melakukan balas dendam dengan cara melakukan pemukulan, penamparan, penjambakan dan lainnya. Karena perlawanannya tersebut, toloh wanita mendapatkan kepercayaan dirinya kembali dan mampu menentukan pilihan hidupnya sendiri.

Kata Kunci: Film, Darlings, Resistansi