Hanim Nofirda Amalia, 191141049, Bystander Effect pada Anak yang Memiliki Keluarga Tidak Harmonis, Program Studi Psikologi Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Raden Mas Said Surakarta Tahun 2023.
Kondisi keluarga yang sering berkonflik menjadikan anak mengalami bystander effect. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bystander effect pada anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi seorang anak dengan latar belakang keluarga yang tidak harmonis dalam mengadopsi bystander effect.
Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, juga dokumentasi dan pemilihan informan purposive sampling. Teknik analisis data menggunakan interpretative phenomenological analysis (IPA).
Hasil penelitian ini menemukan gambaran anak yang mengalami bystander effect dilihat dari 3 aspek bystander effect (pengaruh sosial, hambatan sosial, & penyebaran tanggung jawab). Pada aspek pengaruh sosial ketiga informan merasa rendah diri, menyalahkan diri sendiri. Aspek kedua yaitu hambatan sosial dimana seluruh informan merasa insecure (tidak nyaman). Aspek ketiga adanya difusi tanggung jawab sehingga informan merasa takut salah dalam mengambil tindakan. Selain itu, beberapa faktor yang sangat memengaruhi bystander effect pada anak yang memiliki keluarga tidak harmonis yaitu terjalinnya komunikasi yang buruk dalam inner circle (keluarga). Komunikasi yang buruk dapat memicu terjadinya konflik yang makin parah. Sehingga respons anak agar konflik dapat tereduksi adalah memilih untuk tidak peduli. Ketika anak berusaha mengintervensi konflik, anak justru menjadi target sasaran amarah selanjutnya. Komunikasi menjadi faktor utama dalam keluarga, dengan terciptanya komunikasi yang baik akan menciptakan saling keterikatan antar anggota keluarga sehingga dapat meminimalisir bystander effect.
Kata kunci: bystander effect, psikologi sosial, psikologi keluarga