Detail Cantuman
Advanced Search![Image of Kontradiksi Fenomena Childfree dan Kisah Zakaria QS. Ali-Imran [3]: 38 Perspektif Ma’nā Cum Maghzā](./lib/minigalnano/createthumb.php?filename=../../images/docs/COVER_19.1111.009.jpg.jpg&width=200)
ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR
Kontradiksi Fenomena Childfree dan Kisah Zakaria QS. Ali-Imran [3]: 38 Perspektif Ma’nā Cum Maghzā
Amalia Nurul Fatimah. NIM: 191111009. Kontradiksi Fenomena Childfree dan Kisah Zakaria QS. Ali-Imran [3]: 38 Perspektif Ma’nā Cum Maghzā. Program Studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Jurusan Ushuluddin dan Humaniora. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah. UIN Raden Mas Said Surakarta. 2023
Penelitian ini bermula dari kompleksitas kehidupan masyarakat di zaman kontemporer yang telah bergeser dari pola kehidupan tradisional. Muncul fenomena childfree sebagai keputusan untuk tidak memiliki anak. Gaya hidup ini kontradiktif dengan Al-Qur’an yang menjelaskan posisi kehadiran anak dalam pernikahan. Ditemukan beberapa penjelasan nash Al-Quran namun penulis fokus mengkaji QS. Ali-Imran[3]: 38 karena menjelaskan permohonan penuh seorang nabi kepada Tuhan-Nya atas kemustahilan doa yang dipinta apabila melihat kondisi istrinya. Penelitian ini merumuskan masalah berupa telaah makna childfree ditinjau dari berbagai aspek dan analisa penemuan maghza /tujuan utama dalam signifikansi fenomenal historis dan signifikansi fenomenal dinamis.
Penelitian dengan jenis kualitatif ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka (library research), yakni literatur-literatur atau riset terdahulu yang sesuai dengan variabel penelitian. Penelitian ini menyajikan data dengan metode deskriptif-analitis, mendeskripsikan data-data yang telah dianalisis dengan teori yang diaplikasikan. Penelitian ini mengambil sumber data primer berupa Al-Qur’an dan data sekunder diambil dari buku Hermeneutika Sahiron Syamsuddin dan penelitian-penelitian lain yang berkaitan dengan pembahasan skripsi, khususnya mengenai deskripsi tentang childfree dan kajian teori.
Hasil dari penelitian yang telah dilakukan, dapat ditemukan pengertian bahwa childfree ditujukan kepada preferensi seseorang yang memutuskan menikah dan tidak memiliki anak dengan kesadaran penuh. Berdasarkan faktor yang melatarbelakanginya ditemukan hasil penelitian bahwa jikalau ada mafsadah yang bisa ditoleransi maka diselesaikan masalahnya dan jika terdapat mafsadah yang bersifat tahaquq/ nyata maka pilihan tersebut diperbolehkan asal tidak dijadikan prinsip hidup. Analisa pengaplikasian teori ditemukan makna historis saat ayat ini turun sebagai bentuk keimanan makhluk kepada Tuhannya. Sedangkan, maghza sebagai berikut: Pertama, terkait signifikansi fenomenal historis mengandung tiga pesan utama yaitu, keyakinan menjadi hal yang fundamental dalam ayat ini, prasangka baik kepada Tuhan dan sikap tanggungjawab umat muslim. Signifikansi fenomenal dinamis ditemukan pesan sebagai berikut: keyakinan dan prasangka baik dalam berdoa diperlukan untuk mencapai titik penghambaan sempurna makhluk kepada Tuhan-Nya, musyawarah untuk memutuskan suatu hal, kewenangan wanitaa menjadi istri tidak digunakan semena-mena, keadilan suami dan istri yang seimbang sesuai proporsi dan tanggungjawab dalam menunaikan hak serta kewajiban.
Kata Kunci: Al-Qur’an, Childfree, Ma’na Cum Maghzā
Ketersediaan
SK20242025.1 | 2X1 AMA k | PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2X1 AMA k
|
Penerbit | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta., 2023 |
Deskripsi Fisik |
100 hlm, 29 cm
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
2X1
|
Tipe Isi |
Text
|
Tipe Media |
Text
|
---|---|
Tipe Pembawa |
Visual
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain