Detail Cantuman
Advanced SearchAQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM
Makna Simbol Grebeg Syawal di Desa Jimbung Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten
Amalia Nur Rohmah, Makna Simbol Grebeg Syawal di Desa Jimbung Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten. Syawal adalah salah satu bulan di dalam kalender Islam. Dalam bulan tersebut di Desa Jimbung terdapat sebuah tradisi yaitu Grebeg Syawal. Tradisi tersebut dilaksanakan seminggu setelah tanggal 1 Syawal atau bertepatan dengan tanggal 8 Idul Fitri. Tradisi ini dilaksanakan dengan membuat ketupat dan dibuat gunungan sebagai property yang akan di grebeg oleh warga. Dari Tradisi tersebut terdapat simbol yang memiliki makna yang terkandung di dalamnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apa makna simbol dari Tradisi Grebeg Syawal di Desa Jimbung bagi masyarat setempat ? 2. Bagaimana relevansi Tradisi Grebeg Syawal dengan Aqidah Islam masyarakat Jimbung Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten ?.
Penelitian ini bersifat lapangan ( field research ), menggunakan sumber data informan, dokumen, dan hasil observasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan interview/ wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sementara untuk menganalisis data, penulis menggunakan beberapa metode diantaranya metode diskriptif dan metode verstehen.
Maka tujuan dari penelitian ini adalah menguak makna dari simbol-simbol yang digunakan dalam Tradisi tersebut. Makna simbol Tradisi Grebeg Syawal menururt filosofi Jawa. Ketupat yang memiliki arti ngaku lepat (mengakui kesalahan) dan laku papat (empat tindakan) yang meliputi lebaran (usainya puasa), luberan (melimpah), leburan (melebur), dan laburan (penjernih). Makna simbol Tradisi Grebeg Syawal menurut Islam. Diantaranya; janur, dari bahasa Arab ja a dan nur yang berarti datangnya cahaya. Beras putih, mencerminkan masyarakat yang rela saling maaf memaafkan. Sehingga hatinya bersih kembali suci seperti isi ketupat yang berupa beras berwarna putih. Anyaman janur, menandakan masyarakat Jawa yang erat dengan silaturahmi. Ketupat, yang bentuknya menggambarkan kiblat papat limo pancer. Kiblat papat yang berarti arah mata angin. Sedangkan limo pancer, menggambarkan ka’bah atau kiblat, yang mana ke empat titik arah mata angin itu berpusat pada titik kelima yaitu ka’bah. Makna simbol Tradisi Grebeg Syawal menurut sejarahnya; simbol penghormatan, dengan dilaksanakannya Tradisi Grebeg Syawal ini dengan maksud menghormati Ki Sidhoguro (pengawal dari Prabu Jaka). Simbol cinta kasih dan ucapan terima kasih, ketupat yang menjadi simbolis dalam Tradisi Grebeg Syawal merupakan makanan yang dikirim Raja Keling untuk kedua abdi Dewi Wahdi yang berubah menjadi bulus. Yang mana keduanya adalah abdi yang sangat setia dan tulus. Simbol keserakahan, Dewi Wahdi yang sangat menginginkan Prabu Jaka menjadi suaminya, rela memberikan seluruh harta benda serta emas permata. Mencerminkan orang yang mengabdi kepada nafsu atau keinginan untuk hidup senang.
Keyword : Syawalan, Makna Simbol, Grebeg Syawal
Ketersediaan
SK20241001.1 | 2X3 AMA m | PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2X3 AMA m
|
Penerbit | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta., 2023 |
Deskripsi Fisik |
100 hlm, 29 cm
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
2X3
|
Tipe Isi |
Text
|
Tipe Media |
Text
|
---|---|
Tipe Pembawa |
Visual
|
Edisi |
-
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain