Image of REKAYASA SOSIAL ISLAM DAWAM RAHARDJO DAN MANSOUR FAKIH DALAM MENGURAI KEMISKINAN DAN INTIMIDASI NEGARA

AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM

REKAYASA SOSIAL ISLAM DAWAM RAHARDJO DAN MANSOUR FAKIH DALAM MENGURAI KEMISKINAN DAN INTIMIDASI NEGARA



MUHAMMAD SUJARWO, Konsep Rekayasa Sosial Islam Mansour Fakih dalam Mengatasi Kemiskinan. Tema kemiskinan selalu menjadi inti permasalahan yang relevan untuk dikaji dari masa ke masa. Dari kalangan akademisi, ekonom, dan pengambil kebijakan. Beberapa pandangan kemiskinan disebabkan kemalasan, kebodohan dan lemahnya sumber daya manusia. Akan tetapi hal itu bertentangan dengan realitas yang ada. Petani, buruh pabrik, dan kaum difabel tidak berdaya dalam meningkatkan taraf hidupnya. Mansour Fakih meyakini bahwa proses pemiskinan mereka adalah suatu bencana buatan manusia, yakni akibat dari kebijakan atau dimiskinkan. Berangkat dari hal itu Mansour Fakih mengungkap wacana transformasi sosial. Suatu keyakinan untuk memihak yang lemah. Ia termasuk salah satu tokoh yang memiliki peranan penting dalam mengatasi permasalahan kemiskinan. Masalah pokok dalam penelitian ini adalah: (1) bagaimana konsep Rekayasa Sosial Islam dalam pandangan Mansour Fakih?, (2) bagaimanakah implikasi rekayasa sosial Islam tersebut dalam mengatasi kemiskinan?
Penelitian ini bersifat kepustakaan. Sumber Primernya diambil dari buku Masyarakat Sipil Untuk Transformasi Sosial; Pergolakan Ideologi LSM di Indonesia. Sedangkan sumber sekundernya diambil dari berbagai sumber buku, artikel, jurnal, makalah dan sumber lainnya yang membahas tentang pemikiran Mansour Fakih, transformasi dan kemiskinan. Penelitian ini memakai pendekatan deskriptif dan hermeneutika.
Tujuan Penelitian ini adalah mengungkap konsep rekayasa sosial Islam dalam pandangan Mansour Fakih dalam mengatasi kemiskinan. Kegunaan penelitian ini secara praktis yaitu agar dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas pada umumnya dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam bidang sosial ekonomi pada khususnya.
Hasil penelitian membuktikan Mansour Fakih fokus tentang teologi kaum tertindas, transformasi gender, pendidikan populer dan memanusiakan kaum diffable. Pendidikan tidak pernah berdiri bebas tanpa berkaitan secara dialektis dengan lingkungan dan sistem sosial di mana pendidikan diselenggarakan. Oleh karena itu, proses pendidikan sebagai proses pembebasan tidak pernah terlepas dari sistem dan struktur sosial, yakni konteks sosial yang menjadi penyebab atau yang menyumbangkan proses dehumanisasi dan keterasingan pada waktu pendidikan diselenggarakan. Pembebasan pendidikan yang bersifat kaku dan ekplotatif terhadap siswa, menjadi pola pendidikan yang kritis dan dinamis.

Kata kunci : Transformasi, Kemiskinan, Mansour Fakih


Ketersediaan

SK201710007.12X3 SUJ r c.1PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH (2X3 SUJ r c.1)Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X3 SUJ r
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
80 hal. 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X3
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this