Detail Cantuman
Advanced Search
BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
Bimbingan Mental Spiritual Dalam Mengatasi Kecemasan Persidangan Probe Pada Anak Berhadapan Hukum (ABH) di Balai Perlindungan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Yogyakarta
Ardi Alfino Medya Putra, 191221152, Bimbingan Mental Spiritual Dalam Mengatasi Kecemasan Persidangan Probe Pada Anak Berhadapan Hukum (ABH) di Balai Perlindungan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Yogyakarta. Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam, Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta 2023.
Bimbingan mental spiritual diperlukan untuk membantu anak berhadapan hukum sehingga dapat membantu dalam mencari jalan keluar dari permasalahannya yang disebut dengan kecemasan. Sehingga perubahan psikis (kecemasan) menjadi lebih baik dan terkendali. Salah satu masa percobaan adalah anak berhadapan hukum balai harus mengikuti alur hukuman seperti masa percobaan yang sangat menguras psikis (kecemasan). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses Bimbingan Mental Spiritual Dalam Mengatasi Kecemasan Persidangan Probe Pada Anak Berhadapan Hukum (ABH) di Balai Perlindungan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik purposive sampling terdiri dari pembimbing rohani, anak berhadapan hukum, dan staff perlindungan rehabilitasi sosial. Data dianalisa dengan tiga langkah yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk memperoleh keabsahan data peneliti menggunakan triangulasi teknik.
Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan Bimbingan Mental Spiritual Dalam Mengatasi Kecemasan Persidangan Probe Pada Anak Berhadapan Hukum (ABH) di Balai Perlindungan Rehabilitasi Sosial Remaja (BPRSR) Yogyakarta dilakukan dengan kegiatan agama yang dimana seperti kajian keislaman dan mental. ceramah, sholawat, mengaji, praktek ibadah, dan motivasi mental atau psikis (kecemasan). Selanjutnya ceramah mengenai materi-materi seperti akidah, akhlak, tata cara beribadah, dan menyesuaikan apa yang diresahkan oleh anak berhadapan hukum. Metode yang digunakan dalam bimbingan mental spiritual cenderung menggunakan metode ceramah secara klasikal. Dalam pelaksanaannya subjek yaitu pembimbing rohani menjelaskan terdapat perubahan tingkah laku dan kondisi mental atau psikis anak berhadapan hukum. Dari hasil wawancara, diperoleh data bahwa informan merasa terbantu setelah mengikuti bimbingan mental spiritual yang sebelumnya cemas terhadap persidangan, akan tetapi sekarang sudah tenang dan percaya diri. Hal ini dikarenakan adanya pemahaman agama dari pembimbing rohani bahwa hanya Allah SWT yang bisa membantu hambanya yang sedang membutuhkan pertolongan.
Kata kunci: bimbingan mental spiritual, kecemasan, anak berhadapan hukum
Ketersediaan
SK20243068.1 | 2X7.15 ARD b | PERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
2X7.15 ARD b
|
Penerbit | Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta., 2023 |
Deskripsi Fisik |
100 hlm, 29 cm
|
Bahasa |
Bahasa Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
2X7.15
|
Tipe Isi |
Text
|
Tipe Media |
Text
|
---|---|
Tipe Pembawa |
Visual
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain