Image of Sarkasme Menurut Sayyid Quthb (Studi Analisis Penafsiran Lafadz Al-Lamz Dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an)

ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR

Sarkasme Menurut Sayyid Quthb (Studi Analisis Penafsiran Lafadz Al-Lamz Dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an)



Mujibulloh Al Wahid. NIM: 191111039. Sarkasme Menurut Sayyid Quthb (Studi Analisis Penafsiran Lafadz Al-Lamz Dalam Tafsir Fi Zhilalil Qur’an). Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islem Negeri Raden Mas Said Surakarta. 2023.

Realita yang terjadi dalam masyarakat sekarang begitu banyak perubahan gaya komunikasi yang digunakan dalam sehari-harinya. Salah satunya adalah gaya bahasa sarkasme yang digunakan dengan maksud mencela satu sama lain. Al-Qur’an sudah menjelaskan hal ini perbuatan dilarang. Mencela dalam Al Qur’an tercakup dalam lafadz al-lamz yang tertera dalam beberapa ayat dengan konteksnya masing-masing. Penafsiran Sayyid Quthb terhadap lafadz al-lamz didefinisikan sebagai aib yang bersifat lahiriyah bukan maknawiyah termasuk mengolok-olok, memanggil nama panggilan yang tidak disukai oleh pemiliknya bahkan sampai menyakiti hatinya. Di sisi lain, Sayyid Quthb dalam menafsirkan selalu menonjolkan dari segi sastra dan sosial. Adapun penelitian ini berfokus pada penafsiran Sayyid Quthb khususnya lafadz al-lamz yang akan ditinjau terhadap gaya bahasa sarkasme.
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan dengan menyajikan analisis deskriptif dalam hasilnya dengan metode kualitatif. Adapun data primer yang digunakan adalah terjemah tafsir fi Zilalil Qur’an karya Sayyid Quthb. Data sekunder berasal dari buku, jurnal. Skripsi, serta karya ilmiah yang bersangkutan dengan penelitian ini. Adapun analsisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Analisis ini membanttu penulis dalam mengungkap pesan dalam Al Qur’an terutama khususnya penafsiran Sayyid Quthb terhadap lafadz al-lamz.
Hasil dari penelitian adalah penafsiran lafadz al-lamz menurut Sayyid Quthb merupakan merupakan sikap atau perilaku yang menunjukan aib seseorang dengan cara perkataan, gerakan, isyarat yang menyertainya dengan tujuan merendahkannya. Dari penafsiran Sayyid Quthb tentang lafadz al-lamz dilihat dari maknanya dapat digolongkan sebagai sarkasme jenis Illocutionary Sarcasm karena jenis ini dapat dilihat dari dari jenis tindakan, perkataan, makian yang mempunyai implikatur umum. Jika diruntut dari konteks ayat maka lafadz al-lamz dapat termasuk sarkasme jenis Like-Prefixed Sarcasm yang mempunyai subtansi menyindir. Hal ini membuktikan bahwa lafadz al-lamz termasuk ke dalam kategori sarkasme. Akan tetapi, tergantung konteks yang terjadi pada lafadz al-lamz sendiri, tidak selalu tergolong sebagai bentuk sarkasme.

Kata Kunci: al-Lamz, Penafsiran Sayyid Quthb, Gaya Bahasa Sarkasme


Ketersediaan

SK20242016.12X1 MUJ sPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X1 MUJ s
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
100 hlm, 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X1
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this