Image of Ayat-Ayat Tentang Aurat Perempuan Dalam Tafsir An-Nur Karya Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

ILMU AL QUR'AN DAN TAFSIR

Ayat-Ayat Tentang Aurat Perempuan Dalam Tafsir An-Nur Karya Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir



Fidia Aisyah Halimmunisa. 191111015, Ayat-Ayat Tentang Aurat Perempuan Dalam Tafsir An-Nur Karya Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy. Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta. 2023.
Menutup aurat merupakan kewajiban bagi setiap muslim muslimah. Dalam hal kewajiban muslimah untuk menutup aurat tidak ada perdebatan diantara para ulama, namun yang menjadi perdebatannya adalah batasan aurat perempuan tersebut. Salah satu mufasir yang membahas tentang aurat perempuan dalam kitab tafsirnya, yaitu T.M. Hasbi Ash-Shiddieqy. Dalam tafsirnya An-Nur terdapat keunikan, yaitu tidak ada ketegasan bagi perempuan untuk menutup lehernya, karena yang disuruh untuk ditutup adalah dadanya. Dalam hal ini Hasbi lebih menekankan pada fungsi kesopanan dan layak dalam berpakaian. Sehingga masalah yang diangkat pada penelitian ini fokus pada penafsiran ayat-ayat aurat perempuan dalam Kitab Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur dan latar belakang yang mempengaruhi penafsiran Hasbi. Adapun tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penafsiran ayat-ayat aurat perempuan dalam Kitab Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur dan latar belakang Hasbi dalam menafsirkan ayat-ayat aurat perempuan dalam QS. An-Nur: 30-31 dan QS. Al-Ahzab: 59 dengan teori hermeneutika gadamer.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang menggunakan deskriptif analisis sebagai teknik analisis datanya. Adapun data primernya berupa Kitab Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nur dan data sekundernya berupa Kitab tafsir Al-Misbah, tafsir Al-Azhar, dan tafsir Departemen Agama RI, serta jurnal, artikel, skripsi yang mendukung kegiatan penelitian ini. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik dekumentasi.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa penafsiran ayat-ayat tentang aurat perempuan menurut Hasbi, yaitu Hasbi tidak mengharuskan perempuan untuk berkerudung, asalkan pakaian yang digunakan menutup dadanya, serta layak dan sopan. Sehingga beliau lebih menekankan pada fungsi kesopanan dan layak dalam berpakaian, serta para perempuan menjauhi sikap-sikap yang dapat menimbulkan fitnah. Latar belakang yang membentuk pemikiran Hasbi dalam menafsirkan ayat-ayat aurat perempuan pada QS. An-Nur: 30-31 dan QS. Al-Ahzab: 59, adalah faktor pendidikan, bawaan leluhur, dan dari orang tuanya yang membentuk pribadi Hasbi menjadi seseorang yang tidak terikat pada suatu pendapat lingkungannya. Sehingga dalam menafsirkan ayat aurat perempuan Hasbi menggunakan pendapat Abu Hanifah yang dirasa cocok dengan keadaan masyarakat Indonesia pada saat itu. Dan menerapkan ide pembaruannya, yaitu fikih yang berkepribadian Indonesia. Dengan demikian, situasi hermeneutik Hasbi dapat mempengaruhi ayat yang akan ditafsirkannya.
Kata Kunci : Hasbi, Aurat Perempuan, Kitab Tafsir An-Nur


Ketersediaan

SK20242024.12X1 FID aPERPUSTAKAAN FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAHTersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X1 FID a
Penerbit Fakultas Ushuluddin dan Dakwah : Surakarta.,
Deskripsi Fisik
100 hlm, 29 cm
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
2X1
Tipe Isi
Text
Tipe Media
Text
Tipe Pembawa
Visual
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this