Image of Tarekat QADIRIYAH NAQSABANDIYAH : Studi Etnografi Tarekat Sufi di Indonesia

Tarekat QADIRIYAH NAQSABANDIYAH : Studi Etnografi Tarekat Sufi di Indonesia



Islam adalah agama komprehensif yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Semua aktifitas manusia dimulai dari hal-hal yang bersifat dhahir seperti ibadah dan muamalah hingga masalah-masalah aqidah spiritual yang kasat mata telah diatur dan diajarkan oleh Islam. Apabila kita telisik lebih mendalam maka nilai-nilai spiritual selalu ada dalam setiap ibadah dalam Islam. Sehingga tidaklah mengherankan jika Islam memandang manusia sebagai makhluk yang terdiri dari raga dan sukma. Raga yang terikat oleh waktu dan tempat serta sukma yang memiliki dimensi spiritual tingkat tinggi. Sifat ajaran Islam juga universal dalam arti bisa dilaksanakan kapan saja, di mana saja dan dalam keadaan bagaimanapun juga. Ketika Islam hadir di padang pasir yang tandus wilayah timur tengah ia dipraktekan dengan penuh kesungguhan. Demikian juga ketika ia memasuki wilayah tropis, Islam berjalan sesuai dengan kebudayaan yang ada di masyarakatnya. Pada saat Islam menjadi sebuah kekuatan politik dalam sebuah negara, Islam adalah undang-undang komprehensif yang mengatur permasalahan negara dengan sempurna. Pun ketika Islam menjadi agama rakyat, ia menjelma menjadi praktek-praktek keagamaan tanpa melihat pada kekuasaan. Kondisi terakhir menjadi akar bagi tumbuhnya aliran-aliran tarekat dalam Islam. Kehancuran Daulah Bani Abbasiyah di Baghdad berimplikasi kepada pola keagamaan masyarakat muslim yang kemudian larut ke dalam praktek-praktek tarekat. Tidak adanya akses kepada kekuasaan memaksa mereka untuk memfokuskan pada kajian-kajian Islam berbasis spiritual dengan praktek-praktek hidup zuhud terhadap dunia. Pola-pola tarekat dalam makna zuhud terhadap dunia mendapatkan basis pada praktek hidup Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam dan para shahabatnya dalam kehidupan mereka. Nabi dan para shahabatnya yang memahami bagaimana hakikat kehidupan dunia sebagai senda-gurau dan permainan belaka. Adanya pengaruh dari kebudayaan Persia dan India menjadikan pola-pola tarekat tumbuh subur di wilayah-wilayah penyebarannya, khususnya di Asia dan Afrika. Selanjutnya bermunculanlah berbagai aliran tarekat yang mewarnai dunia Islam, sebut saja tarekat Syatariyah, Idrisiyah, Qadiriyah, Naqsabandiyah dan yang lainnya. Buku ini merupakan laporan penelitian etnografi mengenai Tarekat Qadiriyah-Naqsabandiyah di Pesantren Kajembaran Rahmaniyah Suryalaya Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia. Masih sedikitnya referensi mengenai tarekat ini menjadi alasan kuat bagi kami untuk menerbitkannya. Sifat dari buku ini yang merupakan laporan etnografi menjadi sisi kuat data dibandingkan dengan buku-buku lainnya. Masing-masing aliran memiliki karakter tersendiri sebagai hasil pengalaman spiritual para penggagasnya. Kesamaan visi dan misi menjadikan beberapa tarekat melebur dalam satu bentuk tarekat baru yang dikembangkan oleh tokohnya.


Ketersediaan

B003247.1Tersedia
B003247.2Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
2X5.3 TAR t c.
Penerbit Deepublish : Jakarta.,
Deskripsi Fisik
21 cm; 226 hal.
Bahasa
Bahasa Indonesia
ISBN/ISSN
978-6022805403
Klasifikasi
2X5.3
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this